Nakita.id – Ada sebagian ibu yang mengalami penambahan berat badan selama masa kehamilan.
Namun rupanya kondisi ini tidak semua dialami oleh para ibu hamil.
Pasalnya kehamilan tidak selalu membuat berat badan naik.
Jika Moms memiliki tubuh yang kurus sebelum hamil mungkin akan sulit mengalami penambahan berat badan.
Hal yang harus ibu ketahui adalah penambahan berat badan yang normal sangat penting bagi Moms yang sedang mengandung.
Berat badan yang bertambah saat hamil dapat memengaruhi tumbuh kembang janin agar berjalan optimal.
Bagi Moms yang memiliki bobot tubuh yang kurus kerap disarankan oleh dokter atau bidan untuk meningkatkan bobot tubuhnya.
Ini semua dilakukan untuk mengurangi risiko berbagai masalah pada kehamilan.
Berat badan Moms dikatakan terlalu kurus jika indeks massa tubuh (IMT) di bawah 18,5.
Moms yang terlalu kurus mungkin akan mengalami kesulitan untuk menaikkan bobot tubuh yang dianjurkan selama masa kehamilan.
Berikut ini beberapa risiko yang dapat terjadi apabila Moms terlalu kurus saat hamil yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga: Benarkah Ibu Hamil yang Duduk Terlalu Lama Bayi yang Dilahirkan Akan Jadi Anak yang Malas?
Risiko pertama jika badan terlalu kurus saat hamil adalah keguguran.
Risiko keguguran akan semakin meningkat jika Moms terlalu kurus.
Sayangnya, belum banyak yang tahu, jika keguguran bisa disebabkan karena kondisi badan yang terlalu kurus.
Berat badan yang rendah bisa disebabkan karena jumlah dan asupan nutrisi yang kurang.
Untuk mengetahui asupan nutrisi yang dibutuhkan, sebaiknya ibu hamil konsultasikan dengan dokter atau bidan masing-masing.
Dokter mungkin akan merekomendasikan jenis makanan apa yang dibutuhkan ibu selama masa kehamilan.
Kondisi badan Moms yang terlalu kurus bisa berdampak bagi berat badan bayi.
Kalau Moms terlalu kurus, bayi mungkin juga bisa lahir dengan berat badan rendah atau kurang dari 2,5 kg.
Bahkan, berat badannya kurang dari 2,5 kg.
Padahal, berat badan bayi saat lahir normal sekitar 2,5-3,5 kg.
Bayi dengan berat badan rendah rentan menderita berbagai macam penyakit dan mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan kesulitan dalam belajar.
Selama di rahim, janin akan mendapatkan asupan nutrisi dari makanan yang ibu konsumsi.
Tetapi, Moms yang terlalu kurus tentu mengalami kesulitan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan janin di dalam kandungan.
Sehingga, hal ini dapat menghambat pertumbuhan janin.
Apabila terus terjadi, bayi bisa saja mengalami risiko kekurangan oksigen ketika lahir.
Tak hanya itu, Si Kecil juga akan memiliki kadar gula darah lebih rendah dan berisiko tinggi mengalami kecacatan serta gangguan saraf.
Badan ibu yang terlalu kurus berisiko melahirkan secara prematur atau lahir lebih awal dari seharusnya.
Moms bisa dikatakan melahirkan prematur apabila persalinan terjadi sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu.
Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan janin.
Bayi prematur sangat rentan terkena infeksi dan berisiko mengalami masalah kesehatan lainnya.
Bayi prematur bisa mengalami berbagai macam masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, gangguan metabolisme, atau perdarahan di otak.
Maka hati-hati ya, Moms dan selalu kontrol ke dokter atau bidan untuk memantau peningkatan berat badan selama masa kehamilan!
Baca Juga: Satu Cara Menjaga Berat Badan saat Hamil dengan Menghindari 3 Makanan Berikut Ini, Apa Saja?
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR