Nakita.id - Keadaan yang serba mudah karena kemajuan teknologi membuat kita cenderung lebih jarang beraktivitas.
Pasalnya, teknologi banyak membawa perubahan dalam membantu memenuhi kebutuhan manusia.
Seperti misalnya membeli makan dan belanja yang dulunya membutuhkan usaha untuk keluar rumah kini dapat dilakukan hanya dengan memesan melalui aplikasi di telepon genggam.
Pilihan menu dan gerai yang disajikan juga banyak, belum termasuk tawaran diskon yang tentu saja menyenangkan dan menghemat banyak waktu kita.
Namun proses digitalisasi ini nyatanya tidak selalu berjalan mulus. Malahan dapat mendatangkan permasalahan baru, salah satunya gangguan kesehatan.
Kebiasaan malas bergerak bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, hingga serangan jantung.
Selain itu, jika kita jarang melakukan aktivitas fisik tubuh akan dengan mudah kehilangan massa otot, kepadatan tulang akan berkurang drastis, dan jika kondisi ini dibiarkan terus-menerus maka akan mengarah pada osteoporosis.
Dalam jangka panjang, kita akan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari karena mudah lemas dan cepat lelah.
dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, advisor startup insurtech kesehatan Rey menjelaskan kondisi tubuh kita tidak selamanya bersifat konstan.
"Ada kalanya imunitas turun dan tubuh juga secara alami akan mengalami proses penuaan sehingga kita perlu melakukan latihan fisik, yakni gerakan tubuh berulang untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan terencana, terstruktur, serta berkelanjutan.
Latihan ini minimum dilakukan 150 menit seminggu dan salah satunya dapat dilakukan dengan cara rutin berjalan kaki," jelasnya.
Berjalan kaki adalah olahraga paling mudah dan murah yang bisa kita lakukan.
Meski tergolong aktivitas sederhana, tapi rutin berjalan kaki dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apalagi jika didukung dengan gaya hidup yang sehat.
"Jalan kaki secara rutin dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan sistem metabolisme, menjaga stamina dan ketahanan tubuh, serta membantu mengendalikan penyakit bawaan, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Jalan kaki juga dapat mencegah pengeroposan tulang dan kerusakan sendi. Selain itu, jalan kaki juga bermanfaat bagi kesehatan mental, yakni membantu mengurangi stress, menekan risiko kecemasan, dan depresi," kata dr. Astrid.
Berjalan kaki untuk meningkatkan kesehatan dapat dilakukan dengan kecepatan sedang hingga cepat. Dimulai dari 5.900 - 7.500 langkah, dilakukan secara rutin dan konsisten hingga terbiasa mencapai 10.000 langkah setiap hari selama 5-7 hari seminggu.
Bagi yang belum terbiasa dapat melakukan secara bertahap, tidak perlu langsung memaksakan intensitas tinggi agar terhindar dari risiko cedera.
dr. Astrid menambahkan, selain berjalan kaki, hal rutin yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan adalah minum air putih untuk mencegah hidrasi dan mengganti cairan tubuh yang hilang.
VP Marketing Rey, Audi Tangkudung menyinggung manfaat dari jalan kaki tidak hanya baik untuk kesehatan tapi juga sebagai dukungan nyata menurunkan polusi udara dan suara, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta memberikan manfaat ekonomi dengan menciptakan nilai tambah ekonomi pada masyarakat sekitar.
Oleh sebab itu, sebagai startup insurtech kesehatan terkemuka Rey mengajak masyarakat aktif menjalankan hidup sehat sebagai modal mencapai kesejahteraan.
Rey ingin memotivasi masyarakat untuk menjalani hidup lebih sehat dengan bersama-sama mengumpulkan 10 juta langkah dan minum air putih melalui gerakan GetReyStartedyang diadakan pada 12 September - 24 Oktober 2022.
Gerakan #GetREYstarted yang menargetkan keluarga Indonesia dan para milenial ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, sesimpel saat kita memilih berjalan kaki ketika menuju ke suatu tempat daripada menggunakan kendaraan.
Dengan melakukan aktivitas ini secara kontinyu, nantinya akan menjadi kebiasaan yang dalam dalam jangka panjang dapat menghindarkan tubuh kita dari risiko penyakit.
Audi optimis dengan bertambahnya pengetahuan kesehatan sebagaimana yang disampaikan dr. Astrid, masyarakat akan menyambut baik misi harian meningkatkan intensitas jalan kaki bersama gerakan ‘GetReyStarted’.
Jika Moms tertarik untuk berpartisipasi dalam gerakan ini, maka Moms hanya perlu mengunduh aplikasi Rey dan gunakan fitur ReyFit Step untuk menghitung langkah kaki setiap hari serta fitur ReyFit Hydration untuk mengetahui kebutuhan minum air putih.
ReyFit juga dapat dihubungkan dengan Google Fit kemudian disambungkan dengan wearables agar data pada google fit dapat diupdate oleh Rey beberapa jam sekali.
"Sebagai penghargaan dan motivasi, peserta yang berhasil mencapai target bisa mengumpulkan loyalty points berupa ReyCoin yang bisa ditukar dengan sejumlah hadiah menarik hingga mendapatkan membership Rey selama 6 bulan,” sebut Audi.
Menutup penjelasannya, Audi mengatakan, sejak diluncurkan di Juli 2022, Rey sudah berhasil meraup lebih dari 11 ribu pengguna di lebih dari 20 provinsi di Indonesia termasuk dari Banda Aceh dan Manokwari.
Audi berharap ada semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi member Rey sehingga semakin banyak masyarakat dapat terproteksi kesehatannya dan memulai hidup yang lebih sehat.
“Membership kesehatan di Rey bersifat holistik, yakni member tidak hanya mendapatkan proteksi kesehatan tapi juga bisa menikmati akses primary healthcare untuk berkonsultasi melalui chat dengan dokter dan menebus obat secara gratis.
Member juga bisa mengakses ReyFit untuk menjaga kualitas kesehatan melalui milestone harian yang mudah dijalankan bahkan bisa mendapat hadiah melalui fasilitas ReyCoin.
Kesehatan holistik menjadi misi kami karena kami ingin mendorong keluarga Indonesia mengamalkan kebiasaan hidup sehat dan kualitas kesehatan mereka tetap terjaga,“ tutup Audi.
Moms bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai gerakan #GetREYstarted di sini.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR