Nakita.id - Sebagian besar penyakit kulit mungkin bisa diatasi dengan mudah, bahkan bisa hilang dengan sendirinya, namun tahukah Moms kalau ada penyakit kulit langka?
Namanya juga penyakit kulit langka, jadi hal seperti tidak diderita oleh banyak orang.
Biasanya hanya 1:100 orang yang mengalaminya.
Masalanya, biasanya ciri-ciri penyakit kulit biasa dan penyakit kulit langka mirip, yang harus Moms lakukan adalah mengetahui perbedaannya dengan jelas.
Selain itu juga Moms harus cepat konsultasi pada dokter kulit untuk lebih jelas soal penyakit kulit.
Dengan begini Moms bisa lebih tenang dan penyakit kulit langka bisa cepat ditangani.
Apa saja ya Moms jenis-jenis penyakit langka?
Mengutip dari berbagai sumber, berikut jenis penyakit kulit langka yang bisa terjadi pada orang-orang Indonesia.
Dilansir dari Medical News Today, kondisi peradangan genetik ini biasanya berkembang sebelum usia 4 tahun.
Penyakit langka ini ditandai dengan gejala seperti nyeri sendi dan bengkak, kulit memerah, bintik bintik gelap pada kulit, dan uveitis atau peradangan pada lapisan tengah mata.
Meskipun sindrom Blau diturunkan melalui genetika, tetapi pada kondisi tertentu kondisi ini dapat terjadi tanpa didiagnosis dengan jenis sindrom Blau yang tidak diturunkan yang disebut sarkoidosis onset dini.
Baca Juga: Penting Diketahui Orangtua, Jenis Penyakit Kulit Langka Pada Bayi
Sayangnya, tidak ada obat untuk sindrom Blau, tetapi pemberian kortikosteroid dapat membantu mengobati peradangan dan mengelola gejalanya.
Penyakit kulit langka berikutnya yang disebabkan oleh genetik adalah Harlequin ichthyosis.
Gejala yang dapat dirasakan pada penyakit kulit langka ini adalah memiliki kulit yang sangat tebal dan rasa seperti sisik tang tampak jelas saat lahir.
Pada penderita Harlequin ichthyosis terdapat pelat yang mengganggu fitur wajah dan membatasi gerakan.
Ichthyosis harlequin dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu tubuh, mengelola kehilangan air, dan melawan infeksi.
Penyakit langka ini dapat diturunkan dari kedua orangtua yang memiliki genetika penyakit ini.
Apabila hanya salah satu yang mewarisi genetik ini, hanya kemungkinan kecil Harlequin ichthyosis dapat diturunkan ke anak.
Namun, orang tersebut akan menjadi pembawa, dan masih dapat diturunkan ke anak-anaknya di kemudian hari.
Penyakit kulit langka ini adalah kondisi kulit turun-temurun yang menyebabkan lapisan atas kulit mudah terkelupas dan robek.
Meskipun tidak menyakitkan, sering kali terasa gatal.
Kondisi ini biasanya muncul selama masa kanak-kanak tetapi juga dapat muncul di masa dewasa.
Baca Juga: Penyakit Kulit Langka Harlequin Ichthyosis yang Terjadi pada Bayi, Ketahui Penyebab dan Gejalanya!
Elastoderma adalah penyakit kulit langka yang menyebabkan kelonggaran ekstrim pada kulit.
Penyakit ini dapat memengaruhi area tubuh mana pun, tetapi paling sering ditemukan pada kulit leher, siku, dan lutut.
Penyebab penyakit ini tidak diketahui dan sering terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tersebut.
Sementara Iktiosis epidermolitik adalah penyakit kulit genetik yang terlihat setelah lahir.
Gejalanya meliputi kulit merah, melepuh, meradang, dan sangat sensitif.
Deretan sisik yang tebal dan mengeras, biasanya terletak di lipatan sendi, berkembang di kulit.
Kulit bisa menjadi kering, merah, dan tebal.
Dilansir dari laman National Institutes of Health, pemphigus (penyakit kulit yang menyebabkan terjadinya lepuhan dan luka di kulit atau selaput lendir) dikelompokkan ke dalam penyakit autoimun, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan atas kulit (epidermis).
Kondisi tersebut dapat memunculkan lesi atau lepuh ketika kulit bersentuhan.
Umumnya kondisi kulit ini muncul di area tenggorokan, mulut, mata, hidung, atau area genital.
Kebanyakan orang mengalami pemphigus tipe vulgaris, dengan angka kisaran 0,1-2,7 dari 100.000 orang.
Baca Juga: Jenis Penyakit Kulit Langka yang Jarang Diketahui, Harus Diwaspadai!
Ini berdasarkan laporan dari International Pemphigus and Pemphigoid Foundation.
Sementara itu, berdasarkan studi dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, pemphigus vegetans menyumbang persentase sebanyak 1-2 persen kasus pemfigus di seluruh dunia.
Karena bisa berakibat fatal bisa tidak segera ditangani, pemphigus vegetans harus ditangani dengan fokus pada penghilangan lesi atau lepuh di kulit.
Lichen planus adalah kondisi peradangan yang terjadi di kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir atau membran mukosa.
Pada kulit, kondisi ini ditandai dengan timbulnya ruam merah keunguan yang kadang terasa gatal.
Sementara itu, pada area mukosa seperti di dalam mulut dan vagina, kondisi ini ditandai dengan adanya bercak putih yang kadang terasa nyeri.
Menurut jurnal The Journal Brazilian Annals of Dermatology tahun 2013, diperkirakan sekitar 20 kasus lichen planus telah terkonfirmasi di seluruh dunia.
Kondisi langka ini paling banyak memengaruhi penduduk Asia.
Lichen planus dikabarkan terjadi pada 1 dari 5.000 orang.
Walaupun paling banyak terjadi pada usia 45 tahun, tapi penyakit ini bisa menyerang perempuan maupun laki-laki.
Lichen planus bukan penyakit genetik, bukan pula penyakit menular.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR