Disebutkan Dr. dr. Ray Basrowi, MKK, hal itu dilakukan karena merupakan komitmen dari Danone Indonesia yang berkewajiban untuk ikut serta dalam mengatasi masalah nutrisi di Indonesia.
Hal selaras juga diungkapkan Ria Musiawan, Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC).
Dikatakan Ria, dalam menangani masalah stunting ini IGC memberikan fasilitas berupa pendekatan gastronomi.
"Sebagai komunitas yang memiliki misi sebagai pelestari makanan dan minuman Indonesia untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat dan bangsa Indonesia, serta bentuk komitmen dan dikungan IGC terhadap usah penanggulangan stunting di Indonesia, maka disusunlah konsensus dari pada ahli," ungkap Ria.
"Kami memfasilitasi konsensus ahli melalui pendekatan gastronomi untuk menghasilkan suatu sikap dan kebijakan bersama dalam penangan stunting," sambungnya lagi.
Untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia, IGC mencoba untuk melakukan cara yang berbeda.
Yaitu dengan memanfaat bahan pangan lokal di berbagai wilayah di Indonesia.
Inisiatif yang dilakukan IGC bersama dengan Danone Indonesia dilakukan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pangan lokal di berbagai wilayah di Indonesia.
Ada alasan tersendiri mengapa makanan tradisional dipilih dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
Disebutkan Hindah Muaris, Dewan Pakar IGC, hingga kini banyak yang masih menyepelekan kehadiran makanan tradisional yang dianggap sepele.
Bahkan saat ini masyarakat di Indonesia perlahan-lahan mulai meninggalkan makanan tradisional.
Baca Juga: Sekilas Tampak Mirip, Ternyata Ini Perbedaan Anak Kurus Sehat dan Kurang Gizi Menurut Ahli
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR