3. Bantu Anak Menemukan Kesulitan
Jika anak mengeluh tentang PR mereka, cari tahu apa yang ada di balik frustasinya.
Jika motivasinya kurang, beri tahu dia bahwa semakin cepat dia mengerjakan maka semakin cepat selesai. Dengan begitu dia bisa beralih ke sesuatu yang lebih menyenangkan.
Tapi, kalau materinya terlalu sulit, cobalah untuk membantu anak memahami materi yang mudah diterima.
4. Biarkan Anak yang Memimpin
Dads mungkin terlalu bersemangat saat membantu anak mengerjakan PR sehingga ingin mengambil alih agar semuanya tampak sempurna.
Tapi, justru biarkan anak yang memimpin dalam mengerjakan PR mereka.
Itu berarti Dads tidak bisa ikut campur, tetapi biarkan anak mengembangkan kekreativitasannya.
Melatih anak berpikir kreatif akan memungkinkan mereka mengasah keterampilan memecahkan masalah dna meningkatkan kepercayaan dirinya. Memberinya solusi tidak akan mengajarinya apa pun.
Ketika anak dengan bangga menunjukkan kepada Dads hasil karyanya, katakan padanya sesuatu yang spesifik.
Misalnya, mengatakan sesuatu yang deskriptif alih-alih yang hal-hal yang generik atau umum.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Menjaga Kesehatan Emosional Anak dengan Mengajarkan Nilai Agama dan Memiliki Hobi
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR