Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar metode BLW (baby led weaning)?
Metode BLW ini sempat menjadi tren TikTok beberapa waktu yang lalu.
Maka, jangan heran kalau banyak orangtua yang mencoba menerapkan metode BLW ini untuk sang buah hatinya.
Namun sayangnya, metode ini menuai pro dan kontra.
Lantas, apa itu metode BLW yang sempat menuai kontroversi?
Menurut dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A, dokter spesialis anak di Klinik KiDi Pejaten, metode BLW adalah metode pengenalan MPASI untuk bayi berusia 6 dengan membiarkan bayi memilih sendiri makanannya.
"Jadi, orangtuanya tinggal menaruh atau menyajikan beberapa jenis makanan. Lalu, bayi itu sendiri yang akan mengambil dan mulai mencoba memakannya satu per satu," jelas dr. Denta saat diwawancarai Nakita pada Selasa (18/10/2022).
dr. Denta menyampaikan bahwa metode ini bukanlah metode yang sangat baru.
"(Sekitar) tahun 2000-an itu sudah mulai dikenalkan," ungkapnya.
Membicarakan tentang pemberian MPASI pada bayi, dr. Denta mengingatkan kembali bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi.
"Yang pertama itu adalah harus sudah cukup usia bayi, yaitu sekitar 6 bulanan. Lalu, sudah siap diberikan MPASI secara kemampuan motoriknya," terangnya.
"Selanjutnya adalah, MPASI harus cukup kandungan nutrisinya. Makronutrien maupun mikronutrien," sebut dr. Denta lagi.
"Lalu selanjutnya, MPASI harus dipersiapkan dengan cara yang higienis. Dan, MPASI diberikan secara responsive feeding atau menyesuaikan dengan keinginan si bayi untuk makan," tambahnya lagi.
Menurut dr. Denta, dengan melatih anak makan sendiri, maka akan melatih kemampuan motorik anak tersebut.
"Mulai dari kemampuan oral motorik, kemampuan koordinasi, kemampuan mengenali tekstur, dan sebagainya," katanya.
"Tapi yang jelas, memang kalau memakan makanan sendiri buat si bayi ketika dia sudah cukup mampu, itu merupakan stimulasi yang bisa kita berikan," tambahnya lagi.
Moms harus ingat kembali, metode BLW adalah metode pengenalan MPASI dimana orangtua membiarkan bayi memilih serta mengambil makanannya sendiri.
"Jangan sampai kita membiarkan mereka makan sendiri, terus kemudian anak hanya mengambil makanan-makanan tertentu saja," pesan dr. Denta.
dr. Denta menjelaskan bahwa kemampuan anak untuk makan adalah kemampuan sensial yang dimiliki oleh anak tersebut.
"Nah, kita juga harus memastikan bahwa makanan-makanan yang diberikan untuk si anak itu sudah memenuhi kebutuhan nutrisi. Baik makronutrien maupun mikronutrien," ucapnya.
Makronutrien sendiri terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sementara, mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
Selain itu, kemampuan makan bayi juga perlu Moms perhatikan sebelum menerapkan metode BLW ini.
"Jangan sampai bayi berusia 6 bulan tapi belum memiliki kemampuan mengunyah makanan yang cukup," pesan dr. Denta.
"Sehingga, memiliki risiko tersedak yang tinggi yang harus kita hadapi," lanjutnya menjelaskan.
Maka dari itu, sebelum Moms memutuskan kira-kira metode pemberian MPASI yang baik diberikan pada Si Kecil, pertimbangkanlah hal-hal di atas ya.
Khususnya, jika Moms ingin sekali menerapkan metode BLW pada Si Kecil.
dr. Denta menyebut, orangtua perlu memperhatikan 4 hal.
Bahkan, hal-hal ini juga sudah direkomedasikan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).
Untuk memastikannya, Moms bisa langsung konfirmasi ke dokter umum atau dokter spesialisnya.
Dalam arti lain, harus mengandung makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral).
Baik makanan maupun perlengkapannya harus higienis, agar bisa mengurangi kontaminasi kuman yang nantinya bisa membahayakan bayi.
Artinya, berikan makanan pada bayi sesuai dengan respon atau kemampuannya secara perlahan dan bertahap. Jangan langsung berikan makanan padat.
Kulit Kencang dan Glowing dengan Ultherapy Prime, Teknologi Terbaru dari Nathalie Beauty Clinic
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR