Nakita.id - Moms, apakah Si Kecil akhir-akhir ini sering rewel saat dipakaikan popok? Jika iya, besar kemungkinannya Si Kecil memiliki ruam popok.
Moms harus tahu, ruam popok adalah salah satu masalah kulit pada bayi yang umum terjadi, dan biasanya ditunjukkan dengan area berwarna merah cerah pada area pantat bayi.
Selain itu, pergerakan bayi yang tidak nyaman, khususnya saat popoknya diganti.
Bahkan, bayi langsung rewel dan menangis jika bagian pantatnya disentuh ataupun dipegang.
Jika dibiarkan terus, hal ini dapat mengganggu kenyamanan bayi itu sendiri, Moms.
Maka dari itu Moms harus mengetahui penyebabnya sampai cara mengobatinya.
Ruam popok bisa saja terjadi pada bayi Moms yang baru lahir, lebih baik Moms mengetahui penyebabnya untuk berjaga-jaga.
Mengetahui penyebab ruam popok juga tidak ada ruginya.
Malahan bayi Moms akan jadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit kulit.
Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa penyebabnya.
Moms harus tahu, iritasi dari tinja atau urin menjadi salah satu penyebab ruam popok pada bayi.
Pasalnya, bayi sering buang air di popok, baik kecil atau besar, Moms.
Jika dibiarkan menempel pada kulit terlalu lama, hal ini tentu dapat mengiritasi kulit sensitif bayi.
Tahukah Moms? Pakaian bayi yang terlalu ketat dapat memungkinkan terjadinya pergesekan dengan kulit.
Sama halnya dengan popok bayi yang terlalu ketat.
Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan ruam popok, Moms.
Moms, bayi memiliki kulit yang sangat sensitif.
Jadi, besar kemungkinannya pada bayi untuk memunculkan reaksi alergi akibat paparan tisu bayi, popok, bahkan deterjen atau pelembut pakaian khusus pakaian bayi.
Tak hanya itu, adanya tambahan zat yang bisa Moms temukan pada lotion bayi, bedak, hingga minyak juga memungkinkan untuk memunculkan reaksi alergi.
Moms tentu tahu kalau area yang tertutup popok sangat rentan terkena infeksi bakteri atau jamur.
Pasalnya, area tersebut sangat hangat dan lembab, sehingga cocok dijadikan sebagai tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri dan jamur.
Ruam popok sendiri dapat ditemukan dalam lipatan-lipatan kulit.
Baca Juga: Pilihan Salep Obat Ruam Popok Bayi Terbaik yang Aman Digunakan, Hilangkan Lecet
Bahkan, terdapat titik-titik merah yang tersebar di sekitar lipatan.
Tahukah Moms? Saat bayi mulai dikenalkan pada makanan baru, kandungan tinjanya juga akan berubah.
Selain itu, perubahan pola makan bayi juga dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, Moms.
Maka, tak heran jika hal-hal ini dapat meningkatkan kemungkinan ruam popok pada bayi.
Bayi dengan kondisi kulit, seperti dermatitis atopik atau dermatitis seboroik (eksim), akan lebih besar kemungkinannya terkena ruam popok.
Percaya atau tidak? Penggunaan antibiotik pada bayi justru dapat menumbuhkan infeksi jamur, sehingga dapat menimbulkan ruam popok.
Selain itu, bayi yang diberi ASI oleh ibunya yang menggunakan antibiotik juga berisiko lebih tinggi mengalami ruam popok.
1. Sering-seringlah mengganti popok bayi dengan yang baru dan kering.
2. Bilas area pantat bayi hingga bersih setiap kali mengganti popok. Hindari penggunaan tisu yang mengandung alkohol ataupun pewangi.
3. Jangan menggosok area pantat bayi. Tepuk-tepuk dengan lembut sampai kering.
4. Oleskan salep khusus untuk melindungi kulit bayi dari iritasi akibat tinja maupun urine.
Baca Juga: Pemberian Obat Salep Bayi untuk Ruam Popok, Begini Cara Menggunakannya yang Tepat
5. Gunakan popok yang berukuran agak besar atau longgar. Hal ini dilakukan agar sirkulasi udara bisa terjadi dengan baik.
6. Pilihlah popok yang cocok untuk kulit sensitif bayi, dengan pilihan penyerapan ekstra agar kulit bayi tetap kering.
7. Jika cuaca sedang hangat dan bayi bermain di luar rumah, usahakan agar tidak menggunakan popok dan biarkan udara menyentuh kulitnya.
8. Pertimbangkan agar membiarkan bayi tidur dengan pantat telanjang setiap kali mengalami ruam, dengan cara meletakkan lembaran plastik di atas kasur.
Biasanya, ruam popok pada bayi sendiri bisa sembuh dalam waktu 3-4 hari.
Akan tetapi, jika terjadi lebih dari waktu tersebut, segera bawa ke dokter.
Apalagi, jika bayi menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- melepuh
- berjerawat dengan nanah
- terdapat bercak-bercak kekuningan
- terdapat luka terbuka
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR