Bahkan, terdapat titik-titik merah yang tersebar di sekitar lipatan.
Tahukah Moms? Saat bayi mulai dikenalkan pada makanan baru, kandungan tinjanya juga akan berubah.
Selain itu, perubahan pola makan bayi juga dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, Moms.
Maka, tak heran jika hal-hal ini dapat meningkatkan kemungkinan ruam popok pada bayi.
Bayi dengan kondisi kulit, seperti dermatitis atopik atau dermatitis seboroik (eksim), akan lebih besar kemungkinannya terkena ruam popok.
Percaya atau tidak? Penggunaan antibiotik pada bayi justru dapat menumbuhkan infeksi jamur, sehingga dapat menimbulkan ruam popok.
Selain itu, bayi yang diberi ASI oleh ibunya yang menggunakan antibiotik juga berisiko lebih tinggi mengalami ruam popok.
1. Sering-seringlah mengganti popok bayi dengan yang baru dan kering.
2. Bilas area pantat bayi hingga bersih setiap kali mengganti popok. Hindari penggunaan tisu yang mengandung alkohol ataupun pewangi.
3. Jangan menggosok area pantat bayi. Tepuk-tepuk dengan lembut sampai kering.
4. Oleskan salep khusus untuk melindungi kulit bayi dari iritasi akibat tinja maupun urine.
Baca Juga: Pemberian Obat Salep Bayi untuk Ruam Popok, Begini Cara Menggunakannya yang Tepat
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR