Nakita.id - Simak selengkapnya kunci jawaban Bab 2 Lembar Aktivitas 7 Kurikulum Merdeka IPS Kelas X halaman 132-134.
Materi yang dibahas dalam Bab 2 Kurikulum Merdeka IPS Kelas X adalah Sosiologi: Individu dan Masyarakat.
Selain mengerjakan Lembar Aktivitas 6 di halaman 128-129, soal lainnya yang bisa dicoba di Bab 2 Kurikulum Merdeka IPS Kelas X adalah Lembar Aktivitas 7 di halaman 132-134.
Dalam soal ini, peserta didik akan disuguhkan oleh bacaan studi kasus terkait profil kemiskinan di Indonesia pada bulan Maret 2020.
Kemudian, peserta didik akan diberikan beberapa pertanyaan reflektif yang harus dikerjakan secara individu.
Jawaban dari pertanyaan reflektif sendiri bisa ditulis atau diketik dalam bentuk laporan.
Peserta didik diharapkan untuk mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan.
Apabila masih ada yang dibingungkan atau dipertanyakan, peserta didik bisa tanyakan langsung ke tenaga pendidik yang bersangkutan.
Atau, orangtua bisa langsung memberikan kunci jawaban ini.
Berikut ini adalah kunci jawaban Bab 2 Lembar Aktivitas 7 Kurikulum Merdeka IPS Kelas X halaman 132-134.
Jangan sampai terlewat!
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Uji Pemahaman PKN Kelas 10 SMA Halaman 196 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Bab 2 Lembar Aktivitas 7 Kurikulum Merdeka IPS Kelas X Halaman 132-134
Pilihan Isu SDGs:
Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk di Mana pun
Studi Kasus
Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020
Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS 15 Juli 2020, diunduh melalui https://www.bps.go.id/pressrelease
Pertanyaan reflektif:
Berdasarkan data di atas kalian dapat temukan bahwa terdapat indikasi kenaikan angka kemiskinan, jumlah penduduk miskin semakin naik sehingga indikasi ketimpangan sosial semakin lebar antara kelas bawah dan kelas atas.
1. Menurut kalian mengapa terdapat kemiskinan?
Jawaban:
Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan.
Penduduk miskin adalah penduduk yang berada di bawah suatu batas atau disebut sebagai garis kemiskinan.
Dalam buku Memahami dan Mengukur Kemiskinan (2013) karya Indra Maipita, dijelaskan bahwa kemiskinan disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang datang dari dalam diri seseorang, seperti sikap yang menerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, kondisi fisik yang tidak sempurna, dan sebagainya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar diri seseorang, seperti perubahan iklim, kerusakan alam, kehidupan sosial, struktur sosial, kebijakan dan program pemerintah yang tidak merata, dan lain-lain.
2. Berdasarkan berbagai sumber, kalian dapat mencari tentang bagaimana standar mengukur kemiskinan?
Jawaban:
Berikut ini adalah berbagai teori tentang mengukur kemiskinan.
a. Menurut UU tentang Penanganan Fakir Miskin
Fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Uji Pemahaman Halaman 188 Unit 2 PKN Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
b. Menurut BPS
- Kemiskinan diukur dengan seberapa besar jumlah pengeluaran (nilai uang) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar pangan dan non pangan.
- Nilai uang tersebut kemudian ditetapkan sebagai garis kemiskinan nasional (GKN). GKN per september 2019 sebesar 440.538.
- Jadi, seseorang dikatakan miskin jika pengeluarannya di bawah angka 440.538 sebulan. Untuk rumah tangga, anggaplah beranggotakan 4 orang (bapak + ibu + 2 anak), maka GKN-nya adalah Rp 1,7 juta. Kalau pengeluaran rumah tangga itu dibawah Rp 1,7 juta, maka dikategorikan rumah tangga miskin.
c. Indikator kemiskinan menurut Kemensos/PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial)
1) Pangan
- Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.
- Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah
- Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam dalam satu kali seminggu.
- Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari
2) Papan
Baca Juga: Kunci Jawaban Lembar Aktivitas 4 Halaman 117 IPS Kelas X Kurikulum Merdeka
- Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
- Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
- Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
- Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.
- Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
3) Sandang
- Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun
4) Kebutuhan Dasar Lainnya
- Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik
- Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp 600.000,00 per bulan
- Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD.
- Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan minimal Rp 500.000,00 seperti sepeda motor kredit/non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya
3. Dengan angka kemiskinan yang semakin tinggi, menurut kalian, bagaimana cara mengatasi kemiskinan yang merupakan bagian dari masalah ketimpangan sosial? Berikan pendapat kalian tentang solusi mengatasi masalah ini, setidaknya empat solusi.
Jawaban:
Kemiskinan adalah kondisi masyarakat yang memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah dan sulit dalam melakukan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Kemiskinan menjadi salah satu bentuk masalah sosial akibat faktor ekonomi, yang berpengaruh pada kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan juga kesejahteraan yang rendah.
Oleh sebab itu kemiskinan jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi munculnya masalah sosial lainnya seperti kriminalitas, gizi buruk dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kemiskinan sebagai masalah sosial yaitu:
a. Memberikan subsidi kepada masyarakat miskin. Subsidi yang dimaksudkan berupa BLT atau bantuan sembako serta bantuan lainnya agar masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
b. Melakukan pemberdayaan dan pemberian bantuan modal. Hal ini berkaitan dengan pemberian pelatihan keterampilan, yang kemudian pihak pemberdaya dan pemerintah melakukan tindak lanjut untuk memberikan bantuan modal agar masyarakat dapat mengembangkan keterampilan yang diberikan serta melakukan peningkatan taraf hidupnya.
c. Meningkatkan pelayanan publik. Hal ini berkaitan dengan perbaikan fasilitas dan pelayanan publik bagi masyarakat yang tidak mampu sehingga tidak ada perbedaan satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Biasanya pemerintah memberikan bantuan fasilitas kesehatan gratis kepada masyarakat miskin agar dapat melakukan pengobatan jika sakit.
d. Melakukan peningkatan kualitas mutu sumber daya manusia. Hal ini berkaitan dengan pemerataan pendidikan kepada semua masyarakat tanpa membeda-bedakan status sosialnya, sehingga semua masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak untuk meningkatkan kualitas diri individu.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR