Nakita.id - Bagi Moms yang memelihara kucing, penting untuk mengetahui tanda kucing marah.
Seringkali pemelihara kucing tidak menyadari tanda kucingnya marah.
Memang kucing tidak bisa berkomunikasi seperti manusia.
Namun, kucing bisa menunjukkan gestur tubuh tertentu bila sedang marah.
Kucing bisa marah karena beberapa kondisi, misalnya ketika merasa terancam, kesakitan, cemas, terganggu, dan masih banyak lagi.
Melansir Reader's Digest dan Cat Health, ini tanda kucing marah yang perlu Moms ketahui serta cara mengatasinya.
Ciri utama kucing marah adalah menggeram dan mendesis.
Jika Moms mendapati kucing menggeram saat didekati, maka itu pertanda kucing marah dan tidak senang dengan perilaku Moms.
Sebaiknya ketika mendengar kucing menggeram atau mendesis maka beri ruang untuk kucing.
Kemudian perlahan bangun kegiatan positif misalnya memberikan mainan, makanan, dan sebagainya.
Moms mungkin kerap mendapati kucing mendengkur saat merasa bahagia dan puas.
Namun, tahukah Moms bahwa ketika kucing mendengkur bisa jadi tanda ketakutan atau kesakitan serta marah.
Jika kucing yang sebelumnya tidak pernah mendengkur tiba-tiba mulai melakukannya sambil menunjukkan beberapa gestur tubuh bila sedang marah, maka cara paling aman adalah dengan menganggap kucing marah.
Bila dalam kondisi baik-baik saja, kucing tidak banyak mengibaskan ekornya.
Gestur tubuh berupa cepat menggerakkan ekor bisa jadi tanda bahwa kucing sedang marah.
Tanda berupa kucing marah diantaranya sembunyi.
Kucing bisa bersembunyi di sofa, kolong tempat tidur, dan tempat lainnya.
Disarankan untuk tidak memaksa kucing keluar dari persembunyian bila sedang marah.
Terlebih disarankan tidak menyeret kucing keluar.
Sebab, memaksa kucing yang sedang marah untuk keluar dari persembunyian bisa membuat kucing mengamuk.
Ini bisa membahayakan Moms atau anggota keluarga.
Ketika mendapati kucing yang telinganya berdiri tegak, ini bisa jadi tanda kuat bahwa kucing sedang marah.
Baca Juga: Wajib Tahu Tips Supaya Kucing Liar Tidak Buang Kotoran Sembarangan di Halaman Rumah
Sebaiknya jangan mendekati kucing yang ada dalam posisi itu.
Terlebih bila mendapati bulu kucing yang tampak berdiri.
Kucing yang marah akan sering mengoceh.
Ini membuat kucing marah lebih menonjol dari kucing lainnya.
Ketika marah, kucing bisa bertindak agresif.
Bila Moms atau orang lain justru membuat kucing semakin kesal, maka kucing bisa melakukan gerakan seperti mencakar supaya seseorang mundur.
Cakaran ini bisa saja melukai manusia.
Selain cakaran, kucing juga bisa tampak ingin menggigit.
Kucing yang marah tidak selalu menunjukkan sifat agresif.
Beberapa kucing bisa menunjukkan asa marah dnegan makan lebih sedikit bahkan menolaknya sama sekali.
Kemarahan ini bisa merupakan respon dari situasi yang asing, perubahan rutinitas, dan sebagainya.
Baca Juga: Penjelasan Mengenai Ciri-ciri Kucing Hamil dan Cara Merawatnya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR