Latihan peralihan ini sama pentingnya karena dengan begitu bayi harus menunjukkan kemampuan mengunyah yang lebih besar dan otomatis keterampilan makannya pun akan bertambah.
Usaha untuk menanganinya harus disesuaikan dengan kemampuan rata-rata di usianya.
Meskipun agak sulit, dapat dibantu dengan beberapa cara, misal, memberikan jenis makanan yang bisa dipegang dan dikunyah sesuai kemauannya (finger food).
Di usia 1 tahun, anak bisa dikenalkan dengan makanan yang sama dengan makanan orang dewasa, hanya saja teksturnya lebih diempukkan, seperti nasi tim, daging yang dimasak empuk dan dicincang, atau tempe yang ditumis.
Pokoknya, mulailah dengan menu yang ringan-ringan dahulu.
Di hari-hari pertama pengenalan makanan padat seperti itu, jangan campur segala macam bahan makanan menjadi satu; cukup satu macam saja, semisal nasi tim dengan kaldu ayam.
Hari selanjutnya, baru tambahkan secara bertahap kacang merah, brokoli, ayam, daging, telur, dan lainnya. Juga, pilih yang tak berbau amis dulu.
Di samping itu, bahan makanan bisa dibuat terpisah. Misal, nasi tim dibuat tersendiri, sayur bening dimasak tersendiri, dan daging diolah sendiri. Jadi, pada saat anak akan disuapi, barulah nasi tim dicampur dengan lauk dan sayur.
Dengan pemberian yang bertahap ini, sebetulnya orang tua sudah menerapkan proses belajar mengenalkan rasa makanan, sehingga anak bisa menerima makanan padat yang diberikan.
Kalau hari ini ia menolak, besoknya dicoba lagi. Begitulah seterusnya, karena kita tak boleh memaksa anak untuk langsung bisa beradaptasi dengan makanan padat. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Bukan Hanya Soal Umur, Inilah Tanda-tanda Si Kecil Sudah Siap Mengonsumsi Makanan Padat
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR