Nakita.id – Pertolongan pertama gagal ginjal akut, bagaimana caranya?
Pasca merebaknya kasus gagal ginjal akut, banyak orangtua yang mencari tahu tentang pertolongan pertama gagal ginjal akut.
Pertolongan pertama gagal ginjal akut memang penting untuk dipahami, terutama bagi para orangtua.
Pasalnya, kasus gagal ginjal akut yang ramai belakangan ini banyak dialami oleh anak-anak.
Salah satu penyebab mengapa gagal ginjal akut lebih banyak dialami oleh anak-anak adalah karena organ anak yang masih cenderung belum matang.
Karena itulah, anak-anak menjadi lebih rentan terkena gagal ginjal yang disebabkan oleh obat sirup.
Meski gagal ginjal akut kerap terjadi secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat, bukan berarti penyakit ini tidak dapat disembuhkan, Moms.
Selama Moms tidak terlambat mengetahui kondisi Si Kecil, pengobatan pun bisa dilakukan.
Lantas, apa pertolongan pertama gagal ginjal akut dan pengobatan yang bisa dilakukan?
Berikut ini penjelasannya.
Memantau kondisi anak merupakan hal yang penting dilakukan untuk mencegah gagal ginjal akut semakin parah.
Untuk itu, apabila Moms melihat Si Kecil menunjukkan ciri-ciri seperti ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Melansir dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, inilah ciri-ciri awal gagal ginjal akut pada anak:
- Diare
- Mual
- Muntah
- Demam selama 3-5 hari
- Batuk
- Pilek
- Sering mengantuk
- Jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali
- Warna urine berubah menjadi pekat atau kecokelatan
Baca Juga: Obat dan Perawatan Gagal Ginjal Akut Apakah Gratis? Simak Penjelasannya
Masih dalam sumber yang sama, Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. menjelaskan penanganan gagal ginjal akut akan dimulai dari diagnosis klinis.
Yaitu, mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien, salah satunya apakah terjadi penurunan jumlah BAK (oliguria) atau tidak ada sama sekali BAK (anuria).
“Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal.
Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urine,” kata dr. Yanti.
Saat di rumah sakit, Kemenkes merekomendasikan agar pemeriksaan berlanjut pada fungsi ginjal (turun, kreatinin).
Kalau fungsi ginjal meningkat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis, evaluasi kemungkinan etiologi dan komplikasi.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif gagal ginjal akut, selanjutnya pasien akan dilakukan perawatan di ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU) sesuai indikasi.
Selama proses perawatan, fasyankes akan memberikan obat dan terus memonitoring kondisi pasien yang meliputi volume balance cairan dan diuresis selama perawatan, kesadaran, napas kusmaull, tekanan darah, serta pemeriksaan kreatinin serial per 12 jam.
Kabar baiknya, tidak perlu, Moms.
Namun, hal ini hanya berlaku jika gagal ginjal akut masih terbilang ringan ya, Moms.
Gagal ginjal akut yang tidak terlalu parah bisa melakukan pengobatan dengan rawat jalan.
Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit Gagal Ginjal Akut yang Dialami Anak-Anak, Ini Gejala yang Paling Sering Terjadi
Selain itu, pengidap gagal ginjal akut juga perlu melakukan beberapa hal, seperti:
- Memperbanyak konsumsi air putih
- Menghentikan obat-obatan yang memperparah kondisi ginjal
- Mengobati infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut
Akan tetapi, bagi pengidap gagal ginjal akut yang sudah cukup parah, proses cuci darah bisa diperlukan.
Tak hanya cuci darah, gagal ginjal akut ternyata juga bisa disembuhkan dengan obat, Moms.
Obat tersebut bernama Fomepizole.
Saat ini, sebanyak 10 pasien gangguan ginjal akut telah mendapat pengobatan menggunakan obat fomepizole. Hasilnya, ada 7 pasien yang kondisinya membaik.
"Kita bisa melihat dari 10 pasien yang diberikan obat ini, 7 sudah pulih kembali, sehingga kita dapat simpulkan bahwa obat ini memberikan dampak positif," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (24/10/2022).
Budi mengatakan, pemerintah pun akan mempercepat kedatangan Fomepizole ke Tanah Air.
Dengan begitu, pasien gagal ginjal akut lainnya bisa segera mendapatkan pengobatannya.
Baca Juga: Daftar Obat Sirup yang Ditarik BPOM karena Menyebabkan Gagal Ginjal Akut pada Anak
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR