Nakita.id – Pengelolaan keuangan keluarga harus diperhatikan dengan seksama.
Para pasangan suami istri harus bisa pandai-pandai mengatur keuangan.
Ini penting dilakukan agar semua kebutuhan bisa terpenuhi.
Umumnya dalam masyarakat Indonesia, pengelolaan keuangan keluarga diatur oleh istri.
Dalam perencanaan keuangan, perempuanlah yang paling strategis dianggap bisa mengatur semuanya.
Mulai dari belanja bulanan, menabung, membayar tagihan semuanya diatur oleh Moms.
Belum lagi memikirkan investasi atau dana tak terduga semua dilimpahkan pada ibu di rumah.
Bisa dibilang, Moms mungkin menjadi bendahara urusan keuangan di dalam keluarga.
Istri dianggap lebih memahami semua kebutuhan rumah tangganya.
Namun, apakah hal tersebut benar demikian?
Sebenarnya siapakah yang harus bertanggung jawab dalam mengatur keuangan rumah tangga, apakah suami atau istri?
Penentuan harus siapa yang mengatur keuangan rumah tangga memang tak akan ada habisnya.
Tetapi menurut Anindya Dewi Paramita, M.Psi., Psikolog di Lenting Indonesia, Jakarta Pusat, persoalan keuangan rumah tangga bukan sekadar tugas laki-laki ataupun perempuan.
Mita mengungkapkan jika Moms dan pasangan sama-sama memiliki tanggung jawab yang sama atas finansial.
Baik istri atau suami yang dipilih untuk mengelola keuangan, itu berarti memiliki kemampuan yang lebih dalam hal tersebut.
Bisa jadi, ada beberapa kemampuan yang dimiliki istri atau suami sehingga ia dipercaya sebagai pengelola keuangan di dalam rumah tangga.
"Siapapun yang mengelola pasti perannya besar, pasti dia bertanggung jawab," ungkap Mita.
Inilah yang terpenting, di mana cara pengelolaan keuangan yang akan dilakukan sudah disetujui oleh kedua belah pihak.
Moms dan Dads sudah sepakat untung saling transparan.
Pastikan sistem pengelolaan keuangan ini memang berdasarkan tujuan bersama.
"Yang perlu dicari dan perlu disepakati cara pengelolaan bagaimana nih yang kira-kira bisa diterima istri dan suami," tuturnya.
Mewujudkan pengelolaan keuangan keluarga yang sesuai tentu melibatkan pemikiran yang berbeda-beda dari Moms dan juga Dads.
Dengan begitu, pahami terlebih dahulu cara dari pasangan dalam mengelola keuangan.
Menurut Mita, setiap orang memiliki perencanaan keuangan yang unik dan berbeda-beda.
Ia mencontohkan misalnya ada istri yang memiliki sistem pengelolaan uang yang teratur dan sudah memiliki sistem perencanaan keuangan yang matang, maka Dads perlu menyesuaikan.
"Ada istri yang model merencanakan, terus diplot sekian cuma buat boleh ini dan kalau kurang enggak boleh ambil dari post yang lain. Cocok enggak dengan model suaminya," tutur Mita.
Begitupula ada pasangan yang mungkin lebih memprioritaskan untuk masa depan, sehingga menabung jadi prioritas utama.
"Ada yang modelnya ya sudahlah enggak usah dipost yang penting kita ambil dulu buat nabung sisanya habisin terserah," sambungnya
Inilah pentingnya melakukan diskusi bersama-sama, agar pengelolaan keuangan jelas arahnya.
Tujuan keuangan keluarga rupanya akan semakin terwujud jika pasangan kompak.
Moms dan pasangan bisa mengurus keuangan dan melakukan perencanaan keuangan sesuai keputusan bersama tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.
"Itu harus diobrolin cara pengelolaannya seperti apa. Saling mengenal dan saling komunikasi antara dua belah pihak," tutur Mita.
Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Dengan Baik Apabila Hanya Salah Satu yang Bekerja Dalam Rumah Tangga
Saat ini tidak hanya istri yang terampil dalam pengelolaan keuangan.
Tetapi, kenyataannya tidak bisa dibantah jika begitu banyak laki-laki yang memahami cara mengelola keuangan yang baik dan benar.
Ada juga kok Moms, laki-laki yang jago dalam mengatur keuangan rumah tangganya.
Bukan hanya sekadar sebagai pengelola saja lho.
Tetapi Dads juga turut serta menjadi sumber pendapatan bagi keluarga.
Sekali lagi ya Moms, dalam proses pembagian peran ini yang terpenting adalah komunikasi.
Terutama komunikasi antara suami dan juga istri.
Pembagian peran harus dijalankan sesuai dengan tanggung jawab.
Moms mungkin bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan sejak sebelum menikah.
Dalam berbagi tugas ini tidak ada pakem yang mengharuskan istri atau suami.
Semuanya disesuaikan dengan keputusan bersama pasangan atau pengelolaan juga bisa dilakukan berdua.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR