Di frezeer yang satu pintu dengan bagian bawahnya bisa tahan dua minggu, sedangkan di frezzer yang pintunya terpisah, bisa bertahan selama dua minggu.
Jadi tidak ada lasan ibu yang tidak bekerja tidak bisa memberikan ASI-nya.
Soal warna dan kejernihan, jangan harapkan ASI sama putih dan bagusnya seperti susu kaleng.
Bila ASI encer, keruh dan kuning, bukan berarti kualitasnya jelek.
Rasa ASI juga sepet-sepet dan bayi tetap saja mengisapnya karena refleks.
Bayi belum mengerti soal taste/rasa sehingga dia tak akan memilah-milah apakah ASI enak atau tidak.
Warna ASI tergantung pula dari apa yang dimakan ibu. Jika ibu banyak makan protein, memang warnanya agak sedikit keruh. Tapi tidak apa-apa.
Dalam hal makanan, bagi ibu tak ada pantangan. Misal, tak ada kepercayaan kalau ibu banyak makan cabe nanti bayinya mencret. Yang mencret bukan bayinya tapi ibunya.
Faktanya, ASI tidak akan merusak kulit.
Pada bayi, memang ada penyakit kulit yang disebut atopik dermatitis, atau sering disebut milk dermatitis.
Biasanya menyerang daerah pipi, tapi penyebabnya bukanlah ASI atau hasil kontak kulit dengan cairan susu. Tapi memang sudah ada kelainan kulit pada si bayi tersebut.
Baca Juga: Cara Tepat Mengurangi Berat Badan saat Menyusui, Perhatikan Hal Penting Ini
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR