Nakita.id – Bagi pasangan yang sudah menikah penting mengetahui cara mengatur keuangan rumah tangga.
Karena dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pengelolaan keuangan perlu dilakukan secara cermat.
Apabila hal ini diabaikan, tentu pengeluaran menjadi tidak terkendali.
Rasanya, berapa pun pendapatan yang dimiliki akan terasa selalu kurang.
Kebutuhan rumah tangga setiap bulannya memang tidak bisa diprediksi.
Kebutuhan rumah tangga sangat beragam.
Moms perlu menyiapkan dana pendidikan, kebutuhan sehari-hari, liburan, hingga dana darurat.
Belum lagi jika Moms memiliki keinginan memiliki rumah, mobil, atau aset lainnya.
Siapapun pasti tidak ingin setiap bulan penghasilan seakan menghilang begitu saja, karena pengelolaan yang tidak cermat.
Tidak menutup kemungkinan, itu bisa saja terjadi pada Moms dan pasangan jika pengeluaran berlebihan.
Ketahui cara mengatur keuangan rumah tangga yang benar Moms!
Mengatur keuangan rumah tangga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Jangan pernah membandingkan kondisi keuangan keluarga dengan tetangga lainnya.
Indra Gunawan, SKM., MA selaku Staf Ahli Menteri Kemen PPPA setiap keluarga bisa membicarakan pengelolaan keuangan dengan pasangan.
Bicarakan mengenai kebutuhan rumah tangga dan perencanaan di masa depan.
Indra mengungkapkan tranparansi pengelolaan keuangan di dalam keluarga sangat penting.
Ini dilakukan untuk berjaga-jaga apabila satu anggota keluarga, terutama pencari nafkah sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan pengeluaran.
Tentu saja anggota keluarga lainnya harus bisa mengatasinya.
Keterbukaan ini bisa dilakukan seperti membicarakan pendapatan gaji masing-masing.
Bicarakan dengan pasangan berapa kisaran gaji yang diperoleh setiap bulannya.
Atau bicarakan pula apakah selama ini Moms memiliki tanggungan atau hutang.
Jangan sampai tiba-tiba nanti ada tagihan hutang yang datang.
Sedangkan hal ini tidak diketahui sebelumnya oleh pasangan.
Tentu saja ini akan membebani pengeluaran atau pos keuangan keluarga.
"Pertana adanya keterbukaan, ada transparan antar pasangan," terang Indra.
Keterbukaan ini menurut Indra sebagai tana mereka saling mengetahui satu sama lain.
Serta saling menghormati pasangan.
Dalam rumah tangga, mungkin ada beberapa pasangan suami istri yang tidak berbicara secara terbuka soal keuangan.
Ada rasa enggan atau malu untuk menceritakan semuanya pada pasangan.
Rahasia keuangan ini disimpan dari pasangan, walaupun terkadang suami atau istri lebih memilih untuk bercerita ke saudara atau kerabat dekat.
Tidak adanya transparan pengelolaan keuangan tentu akan memengaruhi keharmonisan keluarga.
Bisa jadi timbul adanya konflik dan kecurigaan dengan pasangan nantinya.
Untuk diketahui, kondisi keuangan keluarga berkaitan erat dengan hubungan antara suami dan istri.
Kebutuhan keluarga yang tidak terpenuhi akibat pendapatan keuangan yang rendah dapat menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kemen PPPA mencatat hampir 60 persen kasus kekerasan dalam rumah tangga dipicu sebagian besar karena masalah ekonomi.
Pemicunya ada kaitannya dengan keuangan.
Indra menyebutkan data secara umum kekerasan akibat keadaan ekonomi terus bertambah.
Tahun lalu, berdasarkan data dari sistem online yang dimiliki oleh Kemen PPpA setidaknya ada 12 ribu kasus yang tercatat.
Menurut Indra, angka ini hanya yang tercatat.
Kemungkinan, kasus yang tidak tercatat lebih banyak lagi.
"Tahun kemarin yang dilaporkan melalui sistem pencatatan online kami di Simfoni namanya, sekitar 12 ribu kasus yang tercatat dan ini hanya yang tercatat," ungkap Indra.
Kondisi kekerasan kerap diterima oleh ibu rumah tangga yang bergantung pada suami dan tidak memiliki penghasilan secara tetap.
"Ibu rumah tangga yang bergantung pada suami, mereka tidak bekerja atau tidak menghasilkan uang ketika sudah mengalami kekerasan, mencoba keluar dari rumah, tetapi ujung-ujungnya balik lagi karena sangat bergantung pada ekonominya," tegas Indra.
Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Dengan Baik Apabila Hanya Salah Satu yang Bekerja Dalam Rumah Tangga
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR