Tangisan “Aku mengantuk,” “Aku lapar,” “Tolong ganti popokku,” dan “Aku ingin bermain” ternyata berbeda-beda lho.
Awalnya, tangisan bayi akan terdengar sama, tapi semakin Dads mengenal Si Kecil dengan baik.
Semakin cepat Dads bisa menangkap makna di balik tangisan itu, hasilnya Dads bisa memenuhi kebutuhannya dengan lebih baik dan bonding yang semakin erat.
Ayah baru sering kali merasa bingung soal apa yang harus mereka lakukan dengan bayi mereka.
Padahal bayi yang baru berumur beberapa hari saja bisa diajak beraktivitas (sederhana) bersama, seperti mendengarkan musik, mengobrol, atau membaca koran.
Tidak masalah apa yang Dads bacakan untuknya, buku bertema serius ataupun keterangan bahan di kemasan odol akan membuat Si Kecil terbiasa mendengarkan suara Dads dan membuatnya merasa nyaman berada di dekat Ayah. Dan itulah tujuan yang terpenting.
Yang sebaiknya diingat, jika Moms menawarkan diri untuk mengambil alih Si Kecil, jangan langsung menyerah.
Alih-alih, katakan kepada Moms bahwa Dads sudah berhasil mengatasi keadaan dengan baik.
Meski begitu, jangan gengsi meminta saran kepada Moms.
Moms dan Dads pasti sama-sama punya cara tersendiri dalam menangani Si Kecil— tapi mintalah Moms untuk hanya menunjukkan kepada Dads caranya dan bukan melakukan semua itu untuk Dads.
Terakhir, jangan takut untuk #BerperanSama, membuat beberapa keputusan, dan memperbaiki kesalahan sendiri.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR