Nakita.id - Sadari tanda hubungan toxic dalam pernikahan yang bisa terjadi berikut ini.
Hubungan toxic bukan hanya bisa terjadi saat masa pacaran saja.
Dalam dunia pernikahan pun, masalah ini juga bisa Moms and Dads rasakan.
Saat resmi menikah, mungkin Moms and Dads merasa sudah lebih dewasa untuk mencari jalan keluar dalam setiap permasalahan yang dihadapi.
Namun kenyatannya, tak semua masalah dalam pernikahan dapat dihadapi dengan mulus.
Seringkali adu cekcok bisa menjadi salah satu cara bagi para pasangan yang sudah menikah untuk menyelesaikan masalah.
Padahal itu bukan cara yang tepat ya Moms dalam mengatasi sebuah masalah.
Jika hal itu sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan bersama Dads, maka Moms harus waspada.
Karena bisa saja itu menjadi salah satu tanda hubungan toxic dalam pernikahan.
Melansir Marriage, pernikahan toxic adalah dimana kedua atau salah satu pasangan menyebabkan masalah mental, fisik, dan emosional yang tidak sehat.
Masalah-masalah ini dapat berubah menjadi masalah besar hingga dapat menghilangkan keromantisan dalam hubungan pernikahan.
Terkadang hubungan toxic dalam pernikahan bisa terlihat seperti pernikahan yang sangat bahagia.
Tapi jika Moms and Dads sudah merasakan ketidaknyamanan dalam pernikahan, maka biasanya akan ada tanda-tanda yang dapat terlihat.
Beberapa tanda-tanda yang paling jelas yaitu adanya kekerasan fisik hingga perzinahan.
Hubungan toxic dalam pernikahan tentunya tak boleh diabaikan.
Sebab lama-kelamaan, kondisi ini akan membahayakan kesehatan mental Moms and Dads seperti sedih berlarut-larut, putus asa, hingga merasa pesimis sepanjang waktu.
Tak hanya itu saja, tapi ada sederet tanda hubungan toxic dalam pernikahan yang mungkin tak pernah Moms and Dads sadari.
Berikut penjelasannya seperti yang dikutip dari Marriage.
Jika Moms atau Dads sering menanyakan setiap kegiatan yang dijalani terhadap pasangan, maka harus waspada.
Karena sikap ini merupakan tanda kecemburuan yang Moms and Dads miliki terhadap satu sama lain.
Bila terus dirasakan, maka kecemburuan ini akan mengubah hubungan pernikahan menjadi toxic.
Jangan diabaikan bila Moms atau Dads mulai membuka handphone pasangan.
Sebab, ini menjadi salah satu tanda dari hubungan toxic dalam pernikahan sekaligus menjadi bentuk ketidakpercayaan Moms atau Dads terhadap satu sama lain.
Memberikan ancaman terhadap satu sama lain juga menjadi salah satu tanda pernikahan toxic.
Bahkan yang lebih parah, Moms atau Dads bisa saja memanipulasi hingga menyakiti satu sama lain.
Kalau sudah muncul tanda-tanda ini, Moms atau Dads lebih baik membicarakan masalah ini kepada satu sama lain agar bisa menyelamatkan pernikahan dari hubungan toxic.
Konflik adalah sesuatu hal yang tak diinginkan dalam sebuah hubungan, termasuk dalam pernikahan.
Untuk meminimalisir konflik, biasanya pasangan akan lebih banyak belajar memahami satu sama lain.
Namun jika perkelahian terus berlangsung dalam waktu yang lama, maka ini bisa jadi tanda Moms and Dads menjalani hubungan toxic dalam pernikahan.
Selain itu, perkelahian yang terus-terusan terjadi juga bisa menjadi tanda jika Moms and Dads mulai tak lagi merasakan cinta terhadap satu sama lain.
Hubungan toxic dalam pernikahan juga bisa dirasakan bila Moms atau Dads merasa lelah sebagai pasangan suami istri.
Seakan-akan rasa bahagia menjalani pernikahan sudah tak lagi bisa Moms atau Dads rasakan di kehidupan sehari-hari.
Jika Moms atau Dads mulai merasa tak bersemangat dalam pernikahan, alangkah baiknya segera membicarakan hal ini pada pasangan agar bisa mencari jalan keluar yang tepat.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR