Nakita.id – Bayi belum juga bisa merangkak? Begini penjelasannya.
Bayi belum juga bisa merangkak pasti membuat para orangtua panik.
Tak sedikit yang khawatir dan berpikir perkembangan anak terganggu jika bayi belum juga bisa merangkak.
Sebaliknya, ada juga yang terheran-heran, kok, bayinya tidak melewati masa merangkak, tapi malah langsung bisa berdiri.
Namun, perlu Moms ketahui bahwa merangkak bukan tonggak penting untuk perkembangan anak, lo.
Lantas, sebetulnya bagaimana fase ini?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Tahap pergerakan bayi dimulai dari bagian atas tubuh sampai bawah.
Ada pola pengembangan otot dari atas ke bawah.
Jadi, kemampuannya akan dimulai dari bagian kepala.
Seperti bisa tersenyum, main mata, dan lainnya, sampai akhirnya kemampuan pada kaki, seperti menggerak-gerakkannya.
Pada usia 6-10 bulan, mulailah terjadi koordinasi atau perkembangan yang lebih nyata antara tangan dan kaki.
Meski saat itu otot-otot tangan berkembang lebih dulu dari otot-otot tungkai.
Kemudian, pada usia akhir bayi atau 11-12 bulan, koordinasi kaki akan lebih baik lagi.
Sementara, merangkak berada pada usia 7-10 bulan, ketika bayi mulai belajar melakukan pergerakan dengan koordinasi antara tangan dan kaki.
Namun, koordinasi tangan ataupun kaki yang baik tidak harus dengan merangkak, Moms.
Mungkin saja saat itu bayi berguling dengan bagus dan dia menggunakan tangannya, atau duduk dengan menggerak-gerakkan kakinya.
Jadi, merangkak yang merupakan transisi antara duduk dan berdiri ini, tidak harus ada pada setiap bayi.
Merangkak bukan milestone atau tonggak penting perkembangan.
Hal itu sama dengan duduk ataupun berdiri yang memang harus ada.
Pendek kata, merangkak tak dipakai sebagai suatu patokan penting untuk pertumbuhan.
Merangkak juga tak berkaitan dengan kecerdasannya.
Baca Juga: Anak Merangkak Mundur Berbahaya atau Tidak? Ini Fakta dan Penyebab yang Harus Orangtua Tahu!
Karena, kecerdasan tidak tergantung dari merangkak saja, tapi pada perkembangan lainnya.
Juga, tidak apa-apa bila bayi tidak merangkak, tapi menggunakan dan mengembangkan tangan dan kakinya dengan baik.
Misalnya, bayi duduk, kemudian tangannya ke mana-mana, semisal ingin menjangkau tepi meja untuk belajar berdiri.
Memang, ada juga bayi yang tidak melewati fase merangkak.
Misalnya, karena ada kelainan saraf, otot-ototnya lemah, cacat bawaan, atau ada suatu kerusakan di otaknya.
Jika itu yang terjadi, sebetulnya semua perkembangannya dari awal pun sudah terlambat.
Bisa juga awalnya semua normal dan perkembangannya pun bagus.
Anak bisa tengkurap tanpa dibantu, bisa duduk, tapi kemudian dia terkena suatu penyakit yang menyebabkan otaknya rusak atau ada yang tak beres.
Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai bayi belum juga bisa merangkak.
Semoga bermanfaat!
(Sumber: Tabloid Nakita)
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR