Nakita.id – Bayi terlalu kurus kerap membuat orangtua khawatir.
Apalagi kebanyakan masyarakat berpikir bayi yang terlalu kurus melambangkan ia kekurangan gizi.
Kekhawatiran semakin menjadi ketika Moms mendengar pendapat buruk dari orang lain tentang Si Kecil.
Berat badan bayi yang kurang memang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Tentu ini akan mengganggu tumbuh kembangnya.
Meski begitu, tubuh Si Kecil yang kurus tidak selalu menjadi pertanda adanya penyakit atau kondisi tertentu.
Berat badan ideal bukan hanya dilihat dari jenis kelamin dan juga umurnya saja Moms.
Tetapi juga dilihat dari tinggi dan panjang badan bayi.
Apalagi semua bayi tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Moms tidak bisa menyamaratakan berat badan dari satu bayi dengan bayi lainnya sama.
Bayi terlalu kurus atau kekurangan berat badan bisa disebabkan oleh banyak faktor, dilansir Healthline berikut penyebab bayi terlalu kurus.
Baca Juga: Selain Badan Kurus, Berikut Ini 7 Tanda Anak Cacingan yang Perlu Moms Ketahui
Moms perlu ingat bahwa gen berperan dalam ukuran anak-anak.
Apabila Moms memiliki kondisi tubuh yang kurus, masuk akal jika Si Kecil juga demikian.
Jadi, berat badan bayi bisa ditentukan oleh kondisi genetika dari orangtua mereka.
Tetapi, genetika mungkin tidak muncul sampai setelah masa bayi.
Pada satu atau dua tahun pertama, berat badan bayi mungkin lebih terkait dengan berat lahir mereka.
Apabila bayi Moms lahir dengan berat badan lahir rendah karena kelahiran dini atau prematur, atau dari kelahiran kembar, Si Kecil mungkin terlihat terlalu kurus selama beberapa bulan kehidupan, atau bisa lebih lama.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah, normal, atau tinggi dapat berubah seiring bertambahnya usia.
Si Kecil secara signifikan memiliki perubahan pada berat badannya.
Namun, apabila selama beberapa bulan dari hari lahirnya bayi masih tetap terlihat kurus, Moms perlu konsultasikan dengan dokter.
Apalagi jika berat badan bayi kurang ideal dengan usianya.
Berat badan yang tidak sesuai dengan usia merupakan indikator adanya masalah.
Baca Juga: Anak Kurus Karena Suka Pilih-pilih Makanan, Yuk Kenali Tipe Picky Eaters dan Cara Penanganannya
Bayi yang diberi ASI dan bayi yang diberi susu botol seringkali memiliki perbedaan kenaikan berat badan di tahun pertama kehidupannya.
Sebuah studi di tahun 2012 menemukan bahwa semakin banyak bayi disusui semakin sedikit berat badan yang mereka peroleh pada 3, 5, 7, dan 12 bulan.
Sebaliknya, semakin banyak susu botol yang diterima bayi, semakin tinggi berat badannya.
Namun bukan berarti bayi yang diberi ASI perlu diberi susu formula agar berat badannya naik.
Apabila jika pertumbuhan bayi lambat disertai dengan salah satu tanda dari berikut ini, Moms perlu mendapatkan bantuan medis:
- Bayi tampak lesu.
- Tidak menyusu dengan baik di botol atau ASI eksklusif.
- Tidak memproduksi popok basah atau kotor.
Dalam banyak kasus, bayi terlalu kurus merupakan kondisi sementara yang berkaitan dengan pemberian ASI atau susu formula yang buruk.
Kondisi ini akan teratasi ketika intervensi pemberian makan ideal membuat berat badan bayi sesuai dengan usianya.
Untuk bayi yang sudah memasuki masa MPASI dan masih terlihat kurus, dokter mungkin menyarankan Moms memvariasikan makanan dengan memilih makanan berkalori tinggi, lebih padat nutrisi, dan membuat waktu makan menjadi momen yang menyenangkan untuk Si Kecil.
Baca Juga: Tips Agar Bayi Doyan Makan, Coba Ikuti Aturan Pemberian Makan Ini Sejak Bayi Usia 0 Tahun
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR