Nakita.id - Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia belakangan sedang menjadi pusat perhatian.
Bahkan kini kasus gagal ginjal akut di Indonesia telah mencapai lebih dari 300 kasus.
Angka kematian pada anak akibat kasus gagal ginjal akut juga tak bisa disepelekan.
Melansir Kompas, Kementerian Kesehatan (kemenkes), mengungkapkan hingga 31 Oktober 2022, angka kematian anak akibat gagal ginjal akut telah mencapai angka 159.
Disebutkan Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara daring, Selasa (1/11/2022), ditemui 46 kasus pada kasus gagal ginjal akut terhadpa bayi.
Sementara untuk kasus kematian pada bayi berusia dibawah 1 tahun akibat kasus gagal ginjal akut telah mencapai 21 kasus.
Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab gagal ginjal akut pada anak khususnya bayi dapat terjadi.
Namun untuk langkah pencegahan, Kemenkes mengambil langkah konservatif dengan menghentikan sementara penjualan obat sirup yang dinyatakan tidak aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Melihat banyaknya bayi dibawah usia 1 tahun yang mengalami gagal ginjal akut, tentu Moms harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi Si Kecil.
Lalu, bagaimana kondisi bayi penderita gagal ginjal akut yang harus diwaspadai?
Melansir laman Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut beberapa gejala yang bisa bayi rasakan bila mengalami gagal ginjal akut.
Baca Juga: Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Orang Dewasa yang Perlu Diwaspadai
- Diare
- Mual
- Muntah
- Demam selama 3-5 hari
- Batuk
- Pilek
- Sering mengantuk
- Jumlah air seni sedikit
- Tidak bisa buang air kecil sama sekali
Apabila Si Kecil yang masih berusia balita terkena gagal ginjal akut, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan.
Melansir berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Apa Hubungan Antara Gagal Ginjal Akut dengan Perkembangan Anak? Begini Penjelasannya
Memantai keseimbangan cairan adalah hal utama yang bisa lakukan Moms jika Si Kecil mengalami gagal ginjal akut.
Hal ini dilakukan agar tidak membuat Si Kecil mengalami kekurangan atau kelebihan cairan yang berdampak buruk.
Pemberian air perlu dibatasi, apabila Si Kecil mengalami hiponatermia yaitu kondisi kadar natrium dalam darah kurang dari batas noral.
Moms juga harus pastikan Si Kecil tak mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan garam dan natrium.
Sebab jika Si Kecil mengonsumi kandungan tersebut, maka akan membuat lonjakan terhadap tekanan darahnya.
Tak hanya itu saja, kinerja pembuluh darah dan ginjal juga akan lebih berat dari biasanya.
Jadi, saat Si Kecil terkena gagal ginjal akut, Moms harus batasi pemberian makanan ringan ya.
Moms juga harus hati-hati bila ingin memberi obat pada Si Kecil yang masih bayi.
Jika Si Kecil perlu minum obat, Moms harus pastikan dosis atau takaran yang sesuai dengan usia Si Kecil.
Jangan sekali-sekali memberikan Si Kecil obat dalam waktu jangka panjang tanpa rekomendasi dari dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya.
Dari semua hal yang bisa Moms lakukan di rumah tersebut, pastikan selalu mengkonsultasikan kondisi Si Kecil pada dokter agar tak memperparah kodnisinya.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR