Nakita.id - Kerap menjadi pertanyaan hampir semua orangtua, apa yang harus dilakukan jika bayi mengisap jari?
Tidak perlu khawatir Moms, karena setiap bayi pasti mengisap jari.
Biasanya, sering pertambahan usianya kebiasaan bayi mengisap jari akan hilang sendiri.
Wajar, kok, bayi mengisap jari. Biasanya dari lahir sampai usia 3 bulan.
Ini justru menunjukkan bayi sehat dan normal, karena refleks isap memang sudah seharusnya dimiliki bayi sejak lahir.
Kebutuhan mengisap pada bayi merupakan kebutuhan individual. Artinya, masing-masing bayi memiliki kebutuhan mengisap yang berbeda.
Itu sebabnya lama menyusu tak akan sama pada setiap bayi.
Ada bayi yang sudah puas mengisap selama 20 menit, namun ada pula yang baru merasa puas setelah 40 menit.
Jarak waktu menyusu juga bisa berpengaruh.
Bayi yang setiap 3 jam sekali diberi minum, misalnya, kebutuhan mengisapnya akan lebih sedikit ketimbang bayi yang diberi minum 4 jam sekali.
Jadi, makin sering bayi diberi kesempatan menyusu, makin sering pula ia dapat memenuhi kebutuhan mengisapnya.
Baca Juga: Bayi Kesulitan Mengisap ASI? Waspada Tanda Gejala Berikut Ini Bisa Jadi Indikasi Penyakit Asma
Oleh karena itu, bayi yang menyusu ASI akan lebih jarang mengisap jari ketimbang yang menyusu dari botol.
Kalaupun ada bayi yang dapat ASI namun masih mengisap jari, bisa jadi kebutuhan untuk mengisap ASI tak terpenuhi. Yang ideal, sekitar 30 sampai 40 menit.
Sarung Tangan atau Empeng
Banyak orangtua takut kebiasaan bayi mengisap jari akan terbawa sampai besar. Dikhawatirkan mengganggu perkembangan gusi dan gigi.
Maka dipakaikanlah sarung tangan. Padahal, jika si bayi mengisap sarung tangan, bisa jadi ia akan terserang kuman yang ada di sarung tangan itu.
Kadang orangtua juga suka memberikan empeng/dot.
Alternatif ini dianggap lebih baik karena empeng/dot tak sekeras jari, sehingga tak begitu berpengaruh terhadap perkembangan gusi dan gigi.
Selain itu, empeng/dot adalah benda di luar tubuh bayi, sehingga cara melepaskan kebiasaan mengempeng relatif lebih mudah.
Masalahnya, dengan mengempeng, bayi mudah kembung karena banyak udara yang masuk ke perutnya.
Apalagi kalau si pengasuh malas mencuci empeng/dot, bisa menjadi masalah tersendiri buat bayi.
Jadi, menggunakan sarung tangan dan empeng/dot tidak memecahkan masalah.
Berhenti Sendiri
Sebenarnya, orangtua tak perlu cemas karena kebiasaan mengisap jari akan berhenti sendiri. Lain halnya bila setelah usia 7 bulan bayi masih meneruskan kebiasaannya.
Orangtua sebaiknya mencari tahu penyebabnya.
Mungkin ia termasuk tipe yang memerlukan waktu lebih lama untuk menyusu.
Tapi bila cara tersebut tak juga menyelesaikan masalah, bahkan frekuensi mengisapnya malah jadi semakin sering, bisa jadi si bayi mencari pengganti sesuatu dan dia mendapatkan jempolnya sebagai benda penghiburnya.
Bila demikian, coba alihkan perhatiannya pada kegiatan lain yang menarik untuknya.
Misalnya, ciptakan permainan dengan tangan/jari, seperti bermain tepuk tangan.
Memberi mainan kesenangannya atau mainan yang khusus untuk digigit mungkin membantu. Tapi jangan lupa, pastikan mainan tersebut aman dan bersih.
Jika tak juga berhasil, tak perlu terlalu cemas selama tumbuh kembangnya normal. Kalau bayi masih suka bermain dan ceria, ya, tak apa-apa.
Namun bila dia mulai melamun dan sepanjang hari kegiatannya cuma mengisap jari, barulah boleh khawatir. Konsultasi dengan ahli, merupakan alternatif terbaik.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR