Sebaiknya, cari cara untuk mengalihkan perhatiannya atau salurkan aktivitasnya yang berlebih.
Jika ia sudah bisa merangkak ke sana ke mari, perhatikan lingkungan sekitarnya.
Dengan begitu, ia tetap nyaman dan aman untuk bisa leluasa bergerak.
Misalnya, singkirkan benda pecah-belah yang bisa melukainya.
Seperti kabel listrik atau barang kecil yang gampang tertelan.
Jadi, kendati merepotkan, tak berarti harus menerapkan disiplin kaku pada bayi aktif.
Terlebih lagi di usia ini, ia justru masih membutuhkan banyak rangsangan untuk pertumbuhan otot-otot dan sarafnya.
Jika Moms banyak melarang, bisa-bisa pertumbuhan bayi aktif justru terhambat.
Nah, itu dia Moms cara menghadapi bayi terlalu aktif.
Semoga bermanfaat, ya!
(Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Cari Tahu Moms, Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif Agar Tak Salah
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR