Nakita.id - Moms sebaga ibu yang kerap berkutat dengan urusan dapur, pasti tidak asing lagi dengan jahe.
Rimpang yang satu ini banyak digunakan sebagai bumbu dapur dan juga obat tradisional.
Tak heran jika orangtua zaman dulu menyarankan untuk selalu sedia jahe di rumah.
Untuk mengolah jahe biasanya dengan cara dikupas dulu kulitnya, lalu dicuci bersih.
Kemudian jahe bisa dipotong-potong atau diparut sesuai kebutuhan.
Nah, ketika mengupas jahe ini lah rupanya banyak orang salah kaprah.
Mengupas jahe menggunakan pisau ternyata sangat tidak disarankan, Moms.
Kenapa? Simak alasannya berikut ini.
Jahe memang banyak digunakan untuk masakan sehai-hari.
Jahe kebanyakan dijadikan pengharum masakan sampai minuman hangat untuk keluarga.
Tapi, tahukah Moms kalau jahe sebaiknya tidak dikupas dengan pisau ?
Pasalnya bagian paling pedas jahe ada tepat di bawah kulitnya.
Jadinya, Moms sebenarnya harus mengupas jahe setipis mungkin.
Cara paling mudah adalah dengan mengeroknya dengan sendok.
Cari sendok yang agak tebal dan tajam ujungnya lalu kerok saja permukaan kulitnya.
Tenang, kulit jahe termasuk sangat mudah dikerok kok.
Nantinya, kulit akan mengelupas sendiri.
Atau kalau mau menggunakan pisau untuk mengeroknya pun boleh.
Tapi ingat, dikerok dan bukan dikupas ya.
Jika jahe dikupas tebal-tebal, aromanya akan sangat berkurang.
Begitupun dengan rasa pedasnya.
Meskipun jahe merupakan salah satu herbal sehat karena kandungan senyawa bioaktif dan nutrisinya, namun ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang tidak diperbolehkan mengonsumsi jahe, antara lain:
Jahe bisa berakibat fatal jika dikonsumsi oleh orang yang menderita hemofilia.
Hemofilia adalah kelainan genetik dimana darah seseorang memiliki kemampuan yang berkurang.
Ini berarti bahkan luka ringan atau pendarahan pun bisa menyebabkan kematian.
Jahe memiliki khasiat yang mengurangi tekanan darah dan merangsang penipisan darah yang mengurangi efek dari obat.
Jika Moms kekurangan berat badan, baiknya jangan mengonsumsi jahe.
Sebab tanaman ini meningkatkan tingkat pH perut dan merangsang enzim pencernaan.
Dengan kata lain, ia memiliki sifat membakar lemak dan menurunkan nafsu makan.
Hal ini dapat menyebabkan massa otot yang buruk, penurunan berat badan, rambut rontok, ketidakteraturan haid, dll.
Dilarang mengonsumsi jahe dalam bentuk apapun selama kehamilan.
Mengonsumsi jahe dapat menyebabkan kontraksi prematur dan persalinan prematur terutama pada trimester terakhir.
Jika Moms memiliki kondisi yang disebutkan di atas, Moms bisa menggunakan paprika merah atau cabe rawit sebagai pengganti jahe.
Baca Juga: Coba Gunakan Air Rebusan Jahe yang Ampuh Sebagai Obat Flu Ibu Menyusui dari Bahan Alami
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR