Nakita.id - Memiliki tinggi badan semampai tak jarang merupakan hal yang diidam-idamkan banyak orang.
Ada banyak keuntungan ketika kita bisa memiliki tinggi badan yang pas, salah satunya adalah menambah kepercayaan diri.
Sebab tak jarang orang yang tinggi badannya kurang merasa minder.
Perihal tinggi badan ini memang banyak dipengaruhi faktor genetik.
Anak dari orangtua yang tinggi biasanya akan mendapatkan gen tinggi dari orangtuanya.
Sementara anak dari orangtua yang tingginya cukup, butuh upaya lebih keras untuk tumbuh tinggi.
Di masa pertumbuhan, tinggi badan dapat dimaksimalkan agar mencapai tinggi yang diinginkan.
Namun tak jarang kita melewati masa ini dengan santai dan kemudian di usia 25 tahun baru merasa ingin menambah tinggi badan.
Beberapa orang mengaitkan tinggi badan dengan tingkat percaya diri.
Di mana, mereka yang berbadanu pendek cenderung merasa memiliki penampilan kurang menarik.
Bahkan, syarat sebagian pekerjaan mengandalkan tinggi badan yang ideal.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan untuk Tingkatkan Tinggi Badan Anak, Harganya Murah Meriah Moms!
Sejumlah instansi atau kantor diketahui selama ini mensyaratkan tinggi badan tertentu bagi para calon karyawannya.
Maka dari itu, kerap kali orang-orang yang memiliki badan pendek harus menempuh sejumlah cara untuk bisa menambah tinggi badan.
Bahkan tidak jarang beberapa dari mereka tergoda dengan rayuan konsumsi suplemen atau obat penambah tinggi badan tanpa pendampingan dari dokter.
Hal itu tentu berisiko bagi tubuh karena orang-orang tak tahu secara pasti efek sampingnya.
Jika ingin menambah tinggi badan, Moms lebih baik menempuh jalur alami dan sehat.
Dalam Jurnal Pengadian Kepada Masyarakat Universitas Padjajaran (Unpad) yang diterbitkan pada 2018, Nova Sylviana dkk. dari Divisi Fisiologi, Departemen Ilmu Kedokteran Dasar, Fakultas Kedokteran, Unpad, menerangkan seseorang bisa memodifikasi olahraga dan asupan gizi untuk menambah tinggi badan.
Berikut berbagai caranya:
Makan 3 kali sehari dengan pola gizi seimbang ditambah 2 kali snack sehat diyakini mampu menunjang proses pertumbuhan dan pekembangan tubuh.
Tingkatkan asupan karbohidrat, protein dan kalsium untuk menunjang pertumbuhan tulang terutama pada anak.
Konsumsi zat tersebut juga diperlukan untuk membantu mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis).
Menendang akan membuat otot serta tulung merasakan sensasi ditarik sehingga merangsang pertumbuhan tulang kaki agar lebih panjang.
Baca Juga: Perlu Dihindari, Sederet Risiko Ini Dapat Terjadi Ketika Memakai Sepatu Hak Tinggi Selama Kehamilan
Melompat seperti juga menendang.
Otot kaki akan terstimulasi sehingga tubuh akan menjadi lebih tinggi dapat dilakukan setiap hari selama 15 menit.
Berenang melatih semua otot-otot tubuh terutama otot tungkai.
Peregangan dapat dilakukan sebelum dan sesudah olahraga atau setelah bangun tidur.
Peregangan harus dilakukan berurutan dari bagian atas tubuh ke bagian bawah.
Jangan lakukan peregangan secara acak karena menyebabkan mual dan pusing.
Peregangan pada saat yoga juga efektif menambah tinggi badan.
Air mineral mengandung mineral yang mudah larut dan sangat cepat dicerna oleh tubuh.
Minum air mineral sebanyak 8 gelas setiap hari diyakini dapat membantu proses metabolisme yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh.
Hormon pertumbuhan atau Growth Hormon diproduksi ketika tubuh sedang beristirahat atau tidur. Maka dari itu, Moms dianjurkan tidur minimal 7 jam semalam agar badan tumbuh dengan optimal.
Tidur dengan posisi salah dapat menyebabkan pertumbuhan tulang terganggu.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Baiknya Dikonsumsi Penderita Pneumonia, Salah di Antaranya Buah-buahan Ini
Bukan hanya itu, hal tersebut juga dapat membuat tulang melengkung dan tubuh membungkuk.
Cara posisi tidur paling baik adalah telentang, yakni wajah meghadap atas, kaki lurus tanpa memeluk guling, dan tidak menggunakan bantal yang terlalu tinggi.
Menempakan postur tubuh dengan salah seperti berjalan dengan membungkuk atau duduk dengan posisi bungkuk dapat membuat pertumbuhan tulang terganggu.
Maka dari itu, Moms yang ingin menambah tinggi badan dianjurkan untuk menjaga postur tubuh tetap tegap baik pada saat berdiri, berjalan, maupun duduk.
Selain asupan gizi, tinggi badan seseorang bisa berbeda-beda dengan orang lain karena faktor penyakit kronis dan genetik.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui perkiraan tinggi badan, seseorang bisa saja menghitungnya.
Namun untuk mengetahui hal tersebut, seorang anak harus tahu dulu tinggi badan kedua orang tua.
Berikut ini rumus menghitung perkiraan tinggi badan maksimal anak:
Pada anak perempuan = (tinggi ayah – 12,7 cm + tinggi ibu) dibagi 2.
Pada anak laki-laki = (tinggi ibu + 12,7 cm + tinggi ayah) dibagi 2.
Selama masih dalam masa pertumbuhan, seseorang dikatakan sangat mungkin melakukan sejumlah cara alami untuk menambah tinggi badan.
Baca Juga: 6 Makanan Tinggi Kalsium untuk Anak, Tidak Hanya Susu Saja Moms
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR