Sehingga, anak bebas menyampaikan apa yang ia mau, ia rasa, dan lainnya.
Meskipun anak diberikan kebebasan, orangtua juga tetap harus membimbing anak agar perilakunya tetap positif dan terkendali.
Ketika menerapkan pola asuh ini, tentu saja orangtua harus mampu menerima dan memahami emosi anak baik itu positif dan negatif.
Penerimaan emosi ini sangat penting untuk dilakukan supaya anak-anak merasa dihargai dan diperhatikan.
Anak juga harus dicukupi kebutuhan emosinya Moms, rajinlah ajak ia berkomunikasi, jadilah pendengar yang baik, peluk ketika ia sedih, dan lainnya.
Ketika menerapkan pola asuh ini, orangtua juga memiliki kewajiban untuk mengajarkan anak dalam menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
Moms bisa bantu anak untuk membuat keputusan dengan baik di masa depan nanti.
Sehingga nanti ke depannya, anak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa selalu dituntun oleh orangtuanya.
Namun, perlu Moms ingat, ketika menerapkan pola asuh demokratis, jangan sesekali Moms dan Dads melakukan kekerasan pada anak.
Orangtua memang harus belajar menerima dan sabar menghadapi sang buah hati.
Itu dia Moms cara menerapkan pola asuh demokratis pada anak. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Permisif Pada Anak dan Bagaimana Contohnya
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR