Nakita.id – Penting untuk Moms mengenal lebih jauh terkait pola asuh demokratis untuk anak.
Pola asuh demokratis dianggap menjadi pola asuh terbaik yang bisa diterapkan para orangtua terhadap anaknya.
Banyak yang menilai pola asuh demokratis ini merupakan pola asuh yang adil dan bisa membuat anak bahagia.
Berbicara mengenai pola asuh, memang banyak sekali jenisnya, Moms.
Setiap orangtua tentu saja memiliki pola asuh andalannya masing-masing.
Pola asuh yang dipilih pun tentu saja dianggap terbaik untuk sang buah hati.
Tapi, untuk memilih pola asuh memang tidak semudah yang dibayangkan, Moms.
Pola asuh sangat menentukan karakter anak ke depannya akan seperti apa.
Pola asuh yang salah tentu bisa membuat karakter anak tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Maka dari itu, ketika hendak memilih pola asuh Moms dan Dads harus memikirkan keuntungan dan dampaknya untuk anak.
Pastikan juga, apakah anak akan bahagia ketika mendapatkan pola asuh tersebut.
Baca Juga: Pengertian Pola Asuh Otoriter pada Anak dan Dampaknya untuk Si Kecil
Pola asuh memang berguna untuk membuat anak disiplin dan tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Tapi, percuma saja jika anak tersebut justru tidak bahagia selama diasuh oleh kedua orangtuanya.
Biasanya pola asuh yang tidak membuat anak bahagia adalah pola asuh yang otoriter.
Pola asuh otoriter ini membuat anak mau tidak mau harus menaati peraturan yang telah dibuat oleh orangtuanya.
Anak tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapat dan apa yang ia inginkan.
Bahkan, ketika anak melanggar peraturan yang telah dibuat biasanya orangtua akan menghukumnya.
Maka dari itu, pola asuh ini seringkali dianggap kurang baik untuk diterapkan kepada anak.
Pola asuh demokratis tentu saja berlawanan dengan pola asuh otoriter Moms.
Melansir dari Kompas, pola asuh demokratis ini adalah pengasuhan yang menghargai kebebasan anak.
Kemudian, dalam pola asuh ini orangtua juga diajarkan untuk menerima emosi anak.
Serta, selalu menerapkan komunikasi dua arah, Moms.
Sehingga, anak bebas menyampaikan apa yang ia mau, ia rasa, dan lainnya.
Meskipun anak diberikan kebebasan, orangtua juga tetap harus membimbing anak agar perilakunya tetap positif dan terkendali.
Ketika menerapkan pola asuh ini, tentu saja orangtua harus mampu menerima dan memahami emosi anak baik itu positif dan negatif.
Penerimaan emosi ini sangat penting untuk dilakukan supaya anak-anak merasa dihargai dan diperhatikan.
Anak juga harus dicukupi kebutuhan emosinya Moms, rajinlah ajak ia berkomunikasi, jadilah pendengar yang baik, peluk ketika ia sedih, dan lainnya.
Ketika menerapkan pola asuh ini, orangtua juga memiliki kewajiban untuk mengajarkan anak dalam menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
Moms bisa bantu anak untuk membuat keputusan dengan baik di masa depan nanti.
Sehingga nanti ke depannya, anak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa selalu dituntun oleh orangtuanya.
Namun, perlu Moms ingat, ketika menerapkan pola asuh demokratis, jangan sesekali Moms dan Dads melakukan kekerasan pada anak.
Orangtua memang harus belajar menerima dan sabar menghadapi sang buah hati.
Itu dia Moms cara menerapkan pola asuh demokratis pada anak. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Permisif Pada Anak dan Bagaimana Contohnya
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR