Nakita.id – Berikut ini pengertian objek studi Ilmu Geografi Materi IPS Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka.
Setiap disiplin ilmu memiliki obyek studi atau hal pokok yang dikaji tersendiri dan menjadi kekhasan ilmu tersebut.
Walaupun memiliki kemiripan dalam hal yang dikaji, yaitu tentang manusia dan lingkungan geografi memiliki kekhasan.
Terdapat dua obyek studi dalam ilmu geografi, yaitu obyek material dan obyek formal.
A. Obyek Material
Ini adalah pokok yang dapat diamati dan dikaji dalam ilmu geografi.
Hal pokok tersebut bersifat bendawi dan nyata. Hal ini disebut obyek material atau berbentuk "materi" yang dapat diamati.
Obyek material geografi adalah fenomena geosfer meliputi atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah),biosfer (flora dan fauna), hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia).
B. Obyek Formal
Ini adalah pendekatan atau cara fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi dan menjadi sebab geografi dipelajari. Fred K. Scaefer, seorang ahli geografi, menyatakan obyek formal geografi adalah ilmu yang terkait dengan cara mengatur pembagian keruangan di permukaan bumi.
Obyek formal dari geografi terkait dengan penyebab fenomena di permukaan bumi dan cara mempelajarinya (Suharsono & Budi 2006:199).
Terdapat tiga macam pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan kelingkungan/ekologi (ecological approach), dan pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach).
Obyek formal inilah yang membedakan ilmu geografi dan ilmu pendukung lainnya.
Misalnya geografi akan mudah dibedakan dengan biologi, oseanografi, hidrologi, klimatologi, geologi, dan ilmu-ilmu ke-bumian lainnya.
Sebagai contoh, klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan cuaca di suatu daerah.
Klimatologi akan menjelaskan tentang kondisi cuaca, curah hujan, tekanan udara di daerah tersebut.
Namun, geografi memiliki cara penjelasan yang berbeda dengan klimatologi.
Dengan perspektif keruangan, geografi menjelaskan dampak curah hujan di daerah tersebut.
Atau bisa juga mengenai wilayah mana saja yang berpotensi tergenang.
Dengan perspektif ekologi, geografi akan menganalisis perilaku manusia menyikapi curah hujan dalam kaitannya dengan lingkungannya.
Contoh lain, dalam alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman, pendekatan ekologi akan menganalisis aspek lingkungan, terutama hutan, sebagai daerah resapan air.
Geografi dengan pendekatan kewilayahan yang menggabungkan dua pendekatan terdahulu akan memperhatikan hubungan antarwilayah.
Dalam contoh terkait dengan curah hujan misalnya, pendekatan ini tidak hanya menjelaskan dampak curah hujan di suatu daerah, tetapi juga dampaknya bagi daerah lain yang bahkan tidak mengalami curah hujan tinggi.
Pendekatan ini juga menekankan perilaku yang mesti dilakukan oleh manusia yang tinggal di daerah tersebut dan daerah terdampak lainnya.
Baca Juga: Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Contohnya dalam Kehidupan Nyata
Kajian ilmu geografi mencakup dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek sosial, berikut ini penjelasannya:
Aspek fisik adalah aspek non-manusia yang memengaruhi kehidupan manusia.
Yaitu aspek topologi (terkait dengan letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah), aspek biotik (terkait dengan flora dan fauna), dan aspek abiotik (terkait dengan kondisi tanah, air, dan iklim).
Aspek sosial adalah yang terkait dengan tempat dan cara manusia hidup serta berinteraksi dengan lingkungan hidupnya.
Aspek sosial ini akan melihat dari dimensi ekonomi, budaya, politik, dan kondisi sosial di masyarakat.
Saat belajar ilmu geografi, yang membedakan dengan ilmu lainnya adalah pendekatan atau cara berpikir geografi yang menjadi karakteristik ilmu ini, terdapat tiga pendekatan yang menjadi cara berpikir geografi, yaitu:
Pendekatan keruangan merupakan cara pandang yang menekankan pada lokasi atau tempat (ruang) fenomena geosfer terjadi serta fenomena yang terjadi.
Pendekatan ini lebih memberi perhatian pada lokasi dan sebarannya, fenomena yang terjadi, penyebab fenomena tersebut terjadi di lokasi itu, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap fenomena tersebut.
Sebagai contoh, dalam melihat kasus banjir yang terjadi di Kota Yogyakarta, pendekatan keruangan akan menganalisis lokasi daerah rawan banjir termasuk sebarannya, penyebab banjir, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap banjir.
Pendekatan ini merupakan cara pandang yang memfokuskan pada aspek lingkungan fisik tempat fenomena geosfer terjadi.
Ini adalah cara pandang yang menggabungkan dua pendekatan yaitu keruangan dan ekologi dalam menjelaskan fenomena geosfer.
Baca Juga: Terlengkap! Ringkasan Materi Jenis Sumber Daya Kelautan Pada Modul Geografi Kelas XI KD 3.3 dan 4.3
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR