Nakita.id – Pola asuh permisif merupakan salah satu gaya pengasuhan yang selama ini dikenal,
Setiap pola asuh orangtua memiliki karakteristik dan efek uniknya sendiri pada anak, termasuk ketika berbicara mengenai pola asuh permisif.
Pola asuh permisif juga dapat tercermin dari berbagai contoh tindakan yang dilakukan orangtua.
Sejauh manakah Moms dan Dads memahami pola asuh permisif?
Gaya pengasuhan ini dapat digambarkan sebagai orangtua yang memiliki daya tanggap yang tinggi dan tuntutan yang rendah.
Dilansir dari Choosing Therapy, orang tua yang permisif mendukung dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan emosional anak dan menyediakan lingkungan yang hangat dan penuh kasih.
Namun, mereka cenderung tidak menetapkan batasan dengan aturan dapat memungkinkan anak-anak mereka menjadi dewasa.
Orang tua yang permisif biasanya akan menempatkan kebutuhan emosional dan kebahagiaan anak mereka di atas segalanya.
Selama anak bahagia, orang tua pun bahagia. Mereka tidak ingin mengecewakan sang anak.
Orang tua yang permisif kadang-kadang disebut “memanjakan” dalam hal pengasuhan anak.
Karakteristik yang khas dari orangtua permisif adalah bersikap hangat dan penuh kasih terhadap anak-anak mereka.
Baca Juga: Pengertian Pola Asuh Otoriter pada Anak dan Dampaknya untuk Si Kecil
Hal ini dapat menumbuhkan keterikatan dan ikatan yang kuat.
Namun, sisi buruknya akibat pola asuh permisif dapat berimplikasi dengan perilaku anak.
Anak-anak dari orang tua yang permisif dapat menunjukkan tanda-tanda perilaku dan emosi yang berpusat pada diri sendiri dan masalah perilaku dari waktu ke waktu.
Mereka juga dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri dan harga diri yang rendah karena ketergantungan pada orang tua.
Sekaligus bisa menjadi impulsif dan menunjukkan perilaku memberontak karena kurangnya aturan dan harapan.
Jika Moms dan Dads tidak yakin apakah selama ini telah menerapkan pola asuh permisif berikut ini adalah contoh penerapannya.
Beberapa contoh pola asuh permisif adalah sebagai berikut:
1. Membiarkan anak tidur larut malam bahkan jika anak harus pergi ke sekolah pagi-pagi keesokan harinya.
Orang tua yang permisif akan bersimpati pada kenyataan bahwa anak lelah di pagi hari, namun, tidak akan menetapkan batas waktu tidur sehingga anak bisa mendapatkan tidur yang cukup.
2. Hampir tidak pernah mengatakan ‘tidak’ pada anak untuk membuat mereka bahagia.
Misalnya, jika anak mengamuk karena mainan atau makanan lain, orangtua dengan mudah menyerah pada tuntutan mereka karena tidak ingin membuatnya sedih.
Baca Juga: Bisa Datangkan Bahaya, Berikut Ciri-Ciri Pola Asuh Anak yang Salah
Atau contohnya saat berdua dengan anak di toko kelontong, anak meminta es krim, meskipun sudah makan dua di siang hari.
Karena tidak ingin membuat anak kesal, maka Moms akan berkata, "Baik, kamu sudah baik hari ini, jadi ibu akan membelikan kamu satu."
3. Tidak menetapkan aturan atau jadwal untuk aktivitas mereka.
Misalnya, anak tidak memiliki waktu yang pasti untuk belajar, bermain, dan tidur.
4. Tidak pernah memaksa anak untuk menyelesaikan tugas apa pun.
Misalnya, Moms dan Dads dapat meminta anak untuk menyimpan mainannya setelah bermain.
Tetapi tidak pernah memaksanya untuk menyimpan mainannya, terutama jika mereka merasa lelah atau tidak mau.
5. Orangtua yang permisif akan selalu membiarkan anak memilih sesuatu untuk diri mereka sendiri.
6. Anak selalu menjadi prioritas orangtua, dan kebahagiaan mereka selalu di atas orangtua.
Misalnya, ketika orangtua telah lama menabung untuk membeli smartphone, tapi anak menuntut PlayStation.
Dia tidak akan mendengarkan orangtua. Jadi, orangtua yang permisif akan memprioritaskan keinginannya daripada keinginan dan membeli apa pun yang anak inginkan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Pola Asuh Demokratis Beserta Dampak Bagi Perkembangan Anak
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR