Nakita.id – Ingin anak mempunyai sifat saling menghormati? Begini caranya.
Sifat saling menghormati penting untuk diajarkan pada anak sejak dini.
Dengan mengajarkan anak sifat saling menghormati, Si Kecil akan terbiasa hingga dewasa nanti.
Untuk mengajarkan sifat saling menghormati, Moms perlu menanamkan pada anak, kalau ia mau dihormati, maka ia harus mau menghormati orang lain.
Apalagi, bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang masih teguh memegang tradisi saling menghormati, terutama pada mereka yang lebih tua.
Hal itu terlihat dari beberapa bahasa daerah mempunyai aturan berbeda untuk berbicara pada mereka yang lebih tua.
Sikap/unggah-ungguh pun mengharuskan sikap tertentu sebagai salah satu bentuk penghormatan dan sopan-santun pada yang lebih tua.
Namun, tentu saja saling menghormati harus berjalan dua arah, Moms.
Tak hanya yang muda yang harus menghormati yang tua, tapi yang tua pun harus juga bisa menghormati mereka yang lebih muda. Meski tentu saja bentuk penghormatannya tidak sama.
Bagaimana kita dihormati orang lain berbanding lurus dengan bagaimana kita mengormati orang lain.
Karena itu, tanamkan pada anak kalau ia mau dihormati, maka ia harus mau menghormati orang lain. Tekankan padanya bahwa semua manusia itu sama, tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain.
Karenanya, semua berhak mendapatkan penghormatan, termasuk asisten rumah tangga, tukang sayur, bahkan pengemis di jalanan.
Anak tidak boleh bersikap merendahkan dengan berkata kasar/membentak.
Anak yang tidak terbiasa menghormati orang lain akan dijauhi lingkungan.
Teman-teman tidak bersedia bermain dengannya karena sikapnya yang kasar dan tidak menghormati orang lain.
Bila hal itu dilakukan pada orang-orang yang lebih tua, ia akan mendapat penilaian sebagai anak yang tidak tahu sopan-santun/tata krama.
Sesekali biarkan anak merasakan akibat dari perbuatannya. Misalnya, ia tidak menghormati temannya, lalu si teman marah/bersikap kasar padanya.
Jangan langsung membelanya melainkan jelaskan kenapa temannya sampai berbuat seperti itu, tak lain karena ia tidak mau saling menghormati.
Pengalaman seperti ini akan lebih mudah diingat ketimbang sekadar penjelasan tanpa ada contoh langsung.
Berikut ini beberapa stimulasi yang dapat diberikan kepada anak berdasarkan tahapan usianya:
Contoh konkret bagaimana orangtua saling menghormati suami/istrinya.
Meski belum paham benar, tapi anak bisa merasakan bahwa kedua orangtuanya saling menghormati.
Baca Juga: Begini Cara Melatih Rasa Tanggung Jawab dan Hormat Si Kecil Sesuai Usianya
Selain itu, biasakan anak memanggil orang yang lebih tua dengan sapaan sebelum namanya, misalnya kakak, mbak, om, tante dan sebagainya.
Di usia ini tak hanya pembiasaan sapaan, tapi penghormatan juga bisa dilatihkan dalam bentuk sikap. Contoh, tidak merengek-rengek saat orangtua sedang ada tamu/makan/tidur.
Kalau temannya tidak ingin melakukan sesuatu/bermain, ia tidak boleh memaksa.
Menghormati guru yang sedang berbicara di depan kelas dengan cara tidak bercanda/bermain sendiri, melainkan mendengarkannya tanpa membuat gaduh.
Anak usia ini sudah bisa membuat penilaian, karenanya orangtua harus hati-hati dalam bersikap.
Saling menghormati tidak hanya pada suami/istrinya saja melainkan pada seluruh anggota keluarga, termasuk pembantu dan tetangga. Ini penting supaya anak mendapat contoh yang benar.
Terkait dengan perkembangan bahasanya, anak sudah bisa belajar apakah percakapan/perbuatan yang sedang dilakukannya dengan teman menyinggung perasaan/tidak berkenan didengar.
Bila itu yang terjadi ia harus menghentikan pembicaraan sebagai bentuk penghormatan.
Ajarkan padanya untuk berbicara dengan bahasa yang sopan dan sikap yang santun sebagai bentuk penghormatan pada orang lain.
Saat bermain di rumah teman, ajarkan padanya untuk tidak membuat berantakan isi rumah, tidak merepotkan dan tidak mengganggu penghuni rumah dengan berbuat gaduh. Ini bagian dari berlajar menghormati orang lain.
Nah, itu dia Moms cara supaya anak mempunyai sifat saling menghormati.
Baca Juga: Ini Pentingnya Ajarkan Si Kecil Bertanggung Jawab dan Menghormati
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR