Nakita.id - Menjaga kesehatan menjadi salah satu prioritas kita sehari-harinya.
Maka dari itu, Moms perlu memperhatikan berbagai faktor agar kesehatan tetap terjaga.
Salah satunya adalah makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Seringkali kita hanya memilih makanan yang lezat tanpa memperhatikan kandungan gizinya.
Apalagi, jika makanan tersebut mengandung lemak trans.
Sebagai informasi, lemak trans adalah lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak.
Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Luciana Sutanto, MS, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik dalam acara Virtual Press Conference Forvita 'Hari Kesehatan Nasional - Bebas Lemak Trans, Bebaskan Hidupmu' yang diadakan Jumat pagi (11/11/2022).
dr. Luciana menyampaikan bahwa lemak sebenarnya memiliki sederet manfaat bagi tubuh.
"Yaitu sebagai sumber energi, komponen membran sel, dan regulator fisiologi. Juga, berfungsi sebagai proteksi untuk melindungi organ tubuh, sebagai insulator yang memberikan rasa kenyang, memberikan rasa enak pada makanan, serta mengikat vitamin A, D, E, dan K," jelas dr. Luciana.
"Namun, harus dibatasi konsumsinya sesuai dengan kebutuhan lemak kita. Yaitu, sekitar 25-45% dari kebutuhan total kalori sehari-hari," lanjutnya menjelaskan.
Lantas, apa saja makanan tinggi lemak trans yang harus dihindari?
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional: Mengapa Kita Masih Susah Menjaga Kesehatan Tubuh?
Berikut ini beberapa makanan tinggi lemak trans yang harus dihindari untuk menjaga kesehatan kita sendiri.
Sebagai informasi, mentega putih adalah lemak nabati yang sudah melalui proses hidrogenisasi, sehingga berbentuk lebih padat dibanding mentega biasa.
Hal ini dikarenakan kadar airnya yang jauh lebih sedikit, tetapi tinggi kandungan lemak.
Mentega ini termasuk minyak nabati terhidrogenasi parsial, sehingga wajib Moms hindari jauh-jauh.
Moms tentu sudah tahu kalau makanan cepat saji (fast food) merupakan jenis makanan yang tinggi akan lemak trans.
Mulai dari ayam goreng, pizza, hamburger, kentang goreng, mie goreng, dan sebagainya.
Lemak trans pada makanan-makanan ini bisa datang dari berbagai sumber, Moms.
Pertama, restoran mungkin saja menggoreng makanan dengan minyak nabati yang mengandung lemak trans yang bisa meresap ke dalam makanan.
Kedua, suhu tinggi saat memasak, terlebih menggoreng, juga dapat menyebabkan kandungan lemak trans pada minyak sedikit meningkat.
Kandungan ini terus meningkat setiap kali minyak yang sama digunakan kembali untuk menggoreng.
Jadi, usahakan Moms menghindari makanan ini jauh-jauh demi kesehatan kita sendiri.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Tips Menjaga Imun Tubuh Saat Musim Pancaroba
Percaya atau tidak? Roti juga termasuk dalam salah satu makanan tinggi lemak trans yang harus dihindari.
Hal ini dikarenakan produk roti seringkali dibuat dengan mentega putih atau margarin, sehingga membantu menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan renyah.
Bahkan, lebih murah dan memiliki umur penyimpanan yang lebih lama.
Sebelumnya, sudah disampaikan bahwa mentega putih merupakan minyak nabati terhidrogenasi parsial, sehingga harus dihindari jauh-jauh.
Meski begitu, tak semua roti mengandung lemak trans yang tinggi, sehingga sangat penting untuk membaca label terlebih dahulu.
Melansir dari Medical News Today via Kompas, bahan utama di sebagian besar krimer adalah gula dan minyak.
Bahkan, kebanyakan krimer dibuat dari minyak terhidrogenasi parsial untuk meningkatkan umur simpan dan memberikan konsistensi krim.
Terakhir, lemak trans yang tinggi juga bisa ditemukan di camilan, Moms.
Seperti misalnya, keripik kentang dan jantung yang banyak ditemukan di pasaran.
Meski tulisannya bebas dari lemak trans, ada baiknya bagi Moms membaca daftar bahannya terlebih dahulu.
Pasalnya, ada beberapa merek yang mungkin saja masih mengandung lemak trans dalam bentuk minyak terhidrogenasi parsial.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR