Nakita.id – Sistem reproduksi wanita selalu menjadi materi yang diajarkan dalam sekolah dasar hingga menengah.
Mengetahui apa saja yang termasuk dalam sistem reproduksi wanita dapat membantu seseorang lebih mengenali dirinya sendiri.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ bagian luar dan organ bagian dalam.
Masing-masing organ tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
Alat reproduksi bagian luar berupa labia mayora, labia minora, himen, klitoris, dan mons veneris.
Sedangkan alat reproduksi bagian dalam terdiri dari ovarium, oviduk/tuba fallopi, uterus dan vagina.
Yuk ketahui lebih lanjut pada uraian lengkapnya berikut ini.
Sistem reproduksi wanita bagian dalam terdiri dari organ yang terdapat dalam ovarium, tuba fallopi, (tuba uterine/oviduk), uterus dan vagina.
Ovarium atau indung telur, berbentuk seperti telur dan berjumlah sepasang. Ovarium terlindungi kapsul keras dan terdapat folikel-folikel.
Setiap folikel mengandung satu sel telur, berfungsi memberikan makanan dan melindungi sel telur yang sedang berkembang hingga matang. Setelah sel telur matang, folikel akan mengeluarkannya dari ovarium (ovulasi).
Uterus adalah organ tebal dan berotot yang dapat mengembang selama masa kehamilan.
Baca Juga: Alat Reproduksi Dalam Wanita, Fungsi dan Cara Merawat Kebersihannya
Bentuknya seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin.
Pada bagian bawah uterus terdapat struktur yang mengecil. Bagian ini disebut serviks atau leher rahim.
Lapisan penyusun uterus, yakni lapisan terluar (perimetrium), lapisan tengah yang berotot (miometrium), dan selaput rahim/lapisan terdalam (endometrium). Lapisan endometrium mengandung banyak pembuluh darah dan lendir.
Vagina merupakan saluran dengan dinding dalam berlipat lipat dan memanjang dari leher rahim ke arah vulva ( 7-10 cm).
Bagian luar vagina berupa selaput yang menghasilkan lendir dari kelenjar Bartholini. Vagina berfungsi sebagai saluran kelahiran yang dilalui bayi saat lahir juga berfungsi sebagai tempat kopulasi.
Saluran reproduksi wanita yang berfungsi sebagai jalur sel telur menuju uterus (rahim) dinamakan saluran telur (oviduk) atau tuba Fallopi.
Pada bagian pangkalnya terdapat bagian mirip corong yang dinamakan infundulum, yang berjumbai-jumbai (fimbrae).
Fungsinya penangkap sel telur (ovum) yang lepas dari ovarium. melalui gerakan peristaltik, lalu disalurkan melalui oviduk menuju uterus.
1. Vulva bagian paling luar organ kelamin wanita yang bentuknya berupa celah.
2. Pubic bone (Mons pubis) bagian atas dan terluar vulva yang tersusun atas jaringan lemak. Saat masa pubertas, bagian ini banyak ditumbuhi oleh rambut.
3. Bibir besar (Labia mayora) lipatan yang jumlahnya sepasang dibawah mons pubis.
Baca Juga: Ketahui Alat Reproduksi Laki-Laki Bagian Dalam, Simak Penjelasan Lengkapnya
4. Bibir Kecil (Labia minora) bagian dalam labia mayora terdapat lipatan berkelenjar, tipis, tidak berlemak, dan berjumlah sepasang. Fungsi kedua bagian ini adalah sebagai pelindung vagina.
5. Klitoris tonjolan kecil yang mengandung banyak ujung-ujung saraf perasa sehingga sangat sensitive. Seperti halnya penis laki-laki, klitoris akan bereaksi bila ada rangsangan (mengandung banyak jaringan erektil).
6. Orificium erethrae, muara saluran kencing.
7. Selaput dara atau hymen bagian yang mengelilingi tepi ujung vagina, yang berselaput mukosa dan mengandung banyak pembuluh darah.
Supaya tetap bersih, terawat dan tidak mengalami masalah pada genital ini penting untuk menjaga kebersihannya. Berikut ini adalah beberapa cara merawat organ intim atau area kewanitaan:
Menjaga kebersihan di area pribadi dengan gunakan air hangat untuk membersihkan area tersebut dan hindari menggunakan pembersih yang kuat. Karena bahan kimia yang ada dalam produk tersebut dapat menyebabkan infeksi serius.
Jika menggunakan pantyliner gantilah sesering mungkin. Penggunaan panty liner akan meningkatkan kemungkinan infeksi vagina karena menyebabkan area pribadi menjadi hangat dan lembab.
Kenakan celana dalam katun longgar untuk memastikan ventilasi yang memadai di area pribadi.
Setelah pergi ke toilet pastikan membersihkan area pribadi dengan benar. Bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri yang mungkin masuk ke vagina.
Hindari diet yang terlalu tinggi kandungan gula dan karbohidrat sederhana karena gula sebenarnya mendukung pertumbuhan ragi.
Wanita harus cukup istirahat, rajin berolahraga dan meningkatkan asupan probiotik. Memiliki sistem kekebalan yang baik akan membantu mencegah infeksi vagina.
Baca Juga: Mengenal Alat Reproduksi Bagian dalam Laki-laki
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR