Namun, berbeda dengan pecahnya air ketuban yang cenderung sulit untuk ditahan.
Sehingga bisa saja pecahnya air ketuban terjadi begitu saja bahkan saat Moms berusaha untuk menahannya.
Tak hanya itu saja, melansir dari Healthline, hal ini bisa diketahui dari kekentalan cairan yang keluar.
Urine biasanya amat encer seperti air biasa.
Warnanya pun juga seringkali berwarna putih atau kuning pucat.
Berbeda dengan air ketuban yang berwarna lebih pucat dibandingkan urine dengan konsistensi yang lebih tebal.
Apabila Moms sudah mengetahui bahwa gejalanya nampak seperti pecahnya ketuban, segera bersiap ke fasilitas kesehatan untuk ditangani oleh dokter.
Kapan Harus Temui Dokter?
Jika sudah menemukan adanya gejala melahirkan seperti pecahnya ketuban, kontraksi pada perut, Dads wajib untuk membawa Moms ke dokter sesegera mungkin.
Setidaknya dalam kurun waktu 24 jam proses melahirkan akan segera dimulai.
Tapi, seringkali setelah pecahnya ketuban kontraksi tak juga muncul.
Source | : | Healthline,NHS,Stanford Children's Health,What to Expect |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR