Nakita.id - Pemboros adalah sifat yang perlu kita hindari jika ingin dapat mengatur keuangan dengan baik.
Seringkali saat kita sudah hemat dan siap mengatur keuangan, justru malah pasangan kita yang memiliki sifat boros.
Bahkan seringkali pasangan yang boros tidak menyadari sifat pembrosan yang ia lakukan.
Punya pasangan pemboros memang memusingkan. Sekalipun yang diboroskan adalah uang hasil jerih-payahnya sendiri.
Mereka yang boros biasanya dibesarkan dari orang tua yang boros pula. Jadi, sejak kecil memang sudah terbiasa dengan pola hidup boros.
Umumnya lebih impulsif, yakni tak bisa menunda keinginan. Bila menginginkan sesuatu, ia pasti langsung membelinya. Bukankah dari orang tuanya, ia selalu mendapatkan pemenuhan atas setiap yang diinginkannya?
Kendati demikian, pola asuh bukan satu-satunya yang membentuk seseorang berkembang jadi si pemboros. Ada juga, kok, yang dulunya hidup miskin, tapi setelah dewasa jadi boros.
Kalau sekarang ia hidup bergelimang harta karena berhasil mencapai pendidikan tinggi hingga punya karir dan penghasilan bagus, tentunya apa pun yang ia inginkan bisa dibelinya dengan mudah hingga membentuknya jadi pribadi yang boros.
Jadi, sikap borosnya lebih merupakan kompensasi masa kecilnya yang serba susah.
Tentu saja, si pemboros tak mengenal budaya menabung. Terlebih si boros yang merupakan "produk" dari orang tua boros.
Di benaknya yang ada cuma bagaimana menghabiskan uang yang diperolehnya. Celaka, kan? Bisa-bisa tiap menjelang akhir bulan, suami harus ekstra cari tambahan untuk menutupi kekurangan belanja.
Atau, bisa jadi suami kemudian menjatah uang belanja per minggu atau malah per hari. Nah, lo!
Agar masalah ini tak malah berbuntut jadi “perang” di antara suami-istri, coba simak kiat berikut untuk mengatasinya!
1. Perencanaan
Buat perencanaan keuangan rumah tangga bersama-sama. Sekalipun uang ada, tetapi harus tetap dibicarakan pos-posnya, terutama bicarakan perihal apa yang ingin dicapai bersama.
2. Benahi
Jika tetap boros, segera benahi. Cobalah mencari tau mengapa dia boros. Apakah karena hobi jalan-jalan di mal?
Soalnya, dorongan untuk membeli sesuatu pasti timbul. Apalagi bila ada diskon, semuanya ingin dibeli.
Yang sebaiknya dipahami adalah perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Tanamkan perbedaan tersebut dalam cara Anda berperilaku seputar keuangan.
3. Anggaran
Minta istri membuat anggaran belanja/kebutuhannya setiap bulan dan diberi sesuai perhitungan tersebut. Sementara suami hendaknya menegaskan, "Kalau ada keperluan tak terduga, nanti saya yang bayar."
Dengan cara ini, secara tak langsung berarti suami mendidik istrinya bagaimana cara mengatur keuangan.
Baca Juga: 7 Tips Mengajari Anak Menabung Sejak Dini, Orang Tua Harus Menjadi Contoh yang Baik
4. Kebebasan
Selanjutnya, secara bertahap, istri diberi kebebasan. Tapi jangan diberi keleluasaan pengeluaran yang tak terduga dulu.
Bila kemudian ia sukses mengelola keuangan, boleh diberi pos-pos tak terduga. Misal, untuk beli kado kalau ada saudara yang punya hajat.
5. Pujian
Jangan lupa beri ia pujian tatkala menunjukkan kemajuan dalam pengelolaan uang. Setidaknya pemborosan berkurang, karena memang sulit menghilangkannya secara total.
Nah itu dia 5 cara yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi pasangan pemboros, semoga membantu ya!
Baca Juga: Cara Mudah Menghemat Gas Elpiji di Rumah, Ikuti Tips Ini Kalau Tidak Mau Boros!
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR