Nakita.id - Apa saja ciri-ciri air ketuban pecah? Ibu hamil harus tahu hal ini karena ada kasus air ketuban pecah dini yang harus diwaspadai.
Tanda air ketuban pecah memang terjadi kalau Moms akan melahirkan, tapi hal ini bisa saja terjadi di usia kehamilan muda atau trimester 3 awal.
Masalahnya mengalami hal tersebut dinamakan air ketuban pecah dini dan risikonya sangat besar bagi Moms dan bayi di dalam kandungan.
Jadi penting buat ibu hamil mengetahui ciri-ciri air ketuban pecah berikut ini.
Lantas, bagaimana cara kita tahu ciri-ciri air ketuban pecah? Melansir Parents, berikut ini beberapa tanda air ketuban pecah.
Ingat, akan aman jika Moms mengalami hal ini di usia kehamilan 37 minggu ke atas, dan akan berbahaya jika Moms mengalami itu di usia kehamilan 34 ke bawah.
Karena risikonya adalah ketuban pecah dini.
ketuban pecah dini akan menyakitkan ibu dan bayi di dalam kandungan.
Risiko terbesarnya adalah keguguran, risiko lainnya adalah bayi lahir prematur.
Berikut penjelasan singkat mengenai ciri-ciri ketuban pecah.
Sebelum ketuban pecah biasanya tubuh akan melepaskan prostaglandin untuk membantu proses melahirkan.
Tapi hal ini bisa terjadi ketika Moms akan mengalami pecah ketuban dini.
Pertama, hormon prostaglandin ini dapat merangsang usus secara berlebihan dan membuat ibu hamil sering buang air kecil.
Ketika sering buang air kecil itulah sedikit demi sedikit air ketuban keluar.
Mungkin kalau mendekati HPL tidak ada masalah, karena sebentar lagi Moms akan melahirkan.
Kalau di usia ke 7 bulan kehamilan mengalami hal tersebut, bisa jadi ketuban pecah dini dan harus segera ditangani.
Perut mungkin akan terasa kencang saat air ketuban pecah.
Sakit ini mirip seperti kram perut yang dirasakan wanita ketika menstruasi, Moms.
Tanda berikutnya yang kerap dirasakan banyak ibu hamil adalah adanya ledakan dari dalam, Moms.
Meski tak terasa menyakitkan, tanda air ketuban pecah satu ini bisa berlanjut dengan munculnya kontraksi dengan frekuensi dan intensitas berlebih.
Moms harus tahu, saat ketuban pecah, Moms mungkin akan merasakan tetesan atau semburan tergantung dari seberapa besar dan di mana robekan terjadi. Biasanya dari vagina akan merembes hingga kaki.
Bisa seperti kondisi bocor atau bahkan seperti air terjun yang deras. Selain itu, jika kantung ketuban pecah di bawah kepala bayi, maka cairan telah menumpuk dan akan menyembur keluar.
Baca Juga: Berapa Lama Bayi Akan Bertahan Setelah Ketuban Pecah?
Namun, bila peristiwa pecah ketuban terjadi lebih tinggi dari kepala, aliran air tidak akan terlalu deras.
Dalam banyak kasus, aliran cairan ketuban sering tidak terkontrol.
Seorang ibu hamil bisa saja mendapat total 2,5-3 cangkir cairan ketuban.
Apabila masih berada di rumah atau sedang dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan, Moms dapat mengatasi kebocoran ketuban dengan memakai pembalut atau duduk di atas handuk bersih.
Secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meskipun beberapa orang mendeteksi bau manis seperti air mani atau klorin.
Air ketuban juga berwarna jernih dengan sedikit lendir.
Pada beberapa wanita, kemungkinan ditemukan sedikit garis-garis darah.
Tekstur air ketuban sangat tipis dan cair.
Hal itu berbeda dari keputihan yang kental dan memiliki variasi warna, dari bening hingga abu-abu.
Kalau sudah ada beberapa tanda ketuban pecah seperti di atas, jangan panik.
Berikut hal-hal yang bisa Moms lakukan saat tanda air ketuban pecah mulai terjadi.
Baca Juga: Tanda-tanda Air Ketuban Pecah yang Tidak Disadari, Catat Moms!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR