Nakita.id - Bertambahnya berat badan saat kehamilan memang hal wajar, tapi bagaimana pengaruh obesitas pada kehamilan?
Moms perlu tahu pengaruh obesitas pada kehamilan supaya bisa mencegah dampak buruknya.
Pengaruh obesitas pada kehamilan bisa berbahaya bahkan mengancam kesehatan janin di dalam kandungan.
Memiliki BMI (index massa tubuh) yang tinggi saat kehamilan bukan hal baik.
Ini karena BMI tinggi bisa berpengaruh pada kesehatan ibu hamil dan janin.
Obesitas didiagnosis ketika BMI seseorang mencapai 30 atau lebih.
Cara menghitungnya adalah dengan membagi berat badan (dalam ukuran pon) dengan tinggi badan kemudian kalikan 703.
Atau, berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam ukuran meter persegi.
Secara umum, angka BMI yang tinggi bisa berisiko pada kesuburan dan ovulasi.
Perempuan dengan berat badan berlebih cenderung lebih susah hamil.
Lantas, bagaimana dampak obesitas pada kehamilan?
Melansir dari Mayo Clinic, berikut sejumlah pengaruh yang bisa dirasakan ibu hamil.
Mengalami obesitas saat hamil bisa meningkatkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti:
1. Keguguran, kematian bayi di kandungan dan keguguran berulang.
2. Diabetes gestasional.
3. Komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi dan kerusakan organ tubuh.
4. Preeklampsia.
5. Gangguan jantung.
6. Gangguan tidur (sleep apnea).
7. Meningkatnya kemungkinan melahirkan caesar karena infeksi.
8. Gangguan ginjal.
Baca Juga: Ciri-ciri Air Ketuban Pecah yang Biasa Dirasakan oleh Ibu Hamil
Selain pada ibu hamil, obesitas juga bisa berdampak buruk pada bayi di dalam kandungan.
Memiliki angka BMI tinggi erat kaitannya dengan meningkatnya berbagai masalah pada bayi, seperti:
1. Gangguan bawaan lahir.
2. Janin berukuran lebih besar (makrosomia).
3. Masalah pertumbuhan.
4. Asma.
5. Anak obesitas.
6. Masalah kognitif dan keterlambatan perkembangan.
Melihat berbagai dampak buruk obesitas saat hamil, ada baiknya kalian mulai menurunkan berat badan.
Menurunkan berat badan bagi ibu hamil yang obesitas sangat dianjurkan untuk memperbaiki kondisi kesehatan.
Kalian bisa memulai dengan mengurangi kalori, mengosumsi makanan sehat, dan melakukan olahraga ringan.
Baca Juga: Ketuban Pecah di Usia Kandungan 2 Bulan, Apa yang Harus Dilakukan?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR