Menanggapi permasalahan mengenai perubahan fisik pengidap diabetes berat badan yang turun, terjadi akibat tubuh mengalami penurunan massa otot dan lemak sehingga lebih terlihat kurus.
Hal yang mendasarinya adalah ketidakmampuan tubuh menggunakan gula sebagai sumber energi.
Pada akhirnya, tubuh melakukan pemecahan lemak dan otot untuk memenuhi kebutuhan energinya.Padahal, otot menyumbang berat badan rata-rata pada wanita sebesar 36% dan pada pria sebesar 45%.
Untuk menormalkan kembali tubuh tentunya memerlukan waktu, dan tidak bisa didapatkan instan.
Meskipun beberapa pasien perlu menurunkan berat badan, penurunan berat badan yang terlalu drastis juga tidak baik untuk pengendalian penyakit diabetes.
Agar bisa menjalani aktivitas secara normal, diabetes tetap membutuhkan energi yang cukup. Semakin tinggi kadar gula darah, sistem metabolisme bisa semakin terganggu sehingga memecah lebih banyak cadangan lemak dan otot.
Lebih jauh, pembakaran lemak secara berlebihan dapat meracuni tubuh, seperti ketika pengidap diabetes mengalami komplikasi ketoasidosis diabetik.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya kadar keton (asam darah) di dalam darah yang berasal dari pembakaran lemak.
Konsentrasi asam yang tinggi dalam darah dapat mengacaukan sistem metabolisme secara keseluruhan sehingga menyulitkan diabetesi untuk menurunkan gula darah.
Jika mengalami perubahan fisik pengidap diabetes, berikut beberapa tips untuk menaikkan berat badan:
1. Utamakan makanan untuk diabetes yang berkalori tinggi.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR