Nakita.id - Peringatan Hari Kesehatan Nasional jatuh pada 12 November lalu.
Tahun ini, perayaan Hari Kesehatan Nasional memasuki usia ke-58.
Meski begitu, rangkaian acara peringatan hari Kesehatan nasional terus berlangsung.
Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar sunatan masal dalam rangkaian perayaan Hari Kesehatan Nasional.
Acara sunatan ini dilaksanakan melalui Suku Dinas Kesehatan.
Acara sunatan masal digelar pada Selasa (15/11/2022) di Universitas Trilogi, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Melansir akun resmi instagram Pemkot Jakarta Selatan, pelasakaan kegiatan Sunatan Masal ini dibuka oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Jakarta Selatan, Sayid Ali.
Sayid Ali didampingi Kasudin Kesehatan Yudi Dimyati, Camat Pancoran Alamsyah, Kepala Puskesmas Kecamatan Pancoran Sri Lenita MARS, Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, dan beberapa instansi lainnya.
Dalam sambutannya, Sayid Ali mengungkapkan Pemkot Jakarta Selatan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Suku Dinas Kesehatan atas penyelenggaraan sunatan masal tersebut.
Sayid Ali juga mengungkapkan manfaat melakukan sunat.
Di ajaran agama Islam, sunat merupakan kewajiban bagi anak laki-laki.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Momentum Meningkatkan Kesehatan di Era Pandemi
Selain untuk syariat agama, sunat juga terbukti memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan.
"Semoga kegiatan ini dapat berlanjut tiap tahunnya dan masyarakat merasakan manfaatnya," katanya.
Sri Lenita selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Pancoran juga ikut menambahkan sambutan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Pancoran Sri Lenita menambahkan, pelaksanaan Sunatan Massal ini diikuti oleh 50 anak dari dua Kecamatan yakni Kecamatan Pancoran 25 anak dan Pasar Minggu 25 anak.
Anak-anak yang mengikuti sunatan masal tampak antusias.
Peserta sunatan masal juga mendapat bingkisan pada acara tersebut.
Melansir Mayo Clinic, sunat merupakan operasi pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis.
Sunat memiliki beberapa manfaat kesehatan, diantaranya sebagai berikut.
Sunat membuat laki-laki lebih mudah menjaga kebersihan penis.
Sebab, penis jadi lebih mudah dibersihkan dan dicuci.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Simak Cara Mencegah Batuk Pilek pada Anak
Bagi anak laki-laki yang belum disunat, sebaiknya diajarkan untuk mencuci bagian bawah kulup secara teratur.
Penelitian menemukan bahwa sunat bisa menurunkan risiko infeksi saluran kemih.
Beberapa gejala infeksi saluran kemih diantaranya saat kencing terasa sakit, air kemih kemerahan berbau menyengat, hingga tumbul demam.
Pria yang disunat kemungkinan alami penurunan risiko infeksi menular seksual.
Termasuk HIV, dan penyakit menular seksual lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa hal terpentingnya adalah menerapkan praktik hubungan intim yang aman.
Pada penis yang tidak disunat bisa menyebabkan phimosis.
Phimosis merupakan kondisi saat kulip pada penis yang tidak disunat sulit atau tidak dapat ditarik kembali.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan peradangan pada kulup dan kepala penis.
Kanker penis sangat jarang terjadi pada pria disunat.
Selain itu, kanker serviks jarang terjadi pada perempuan yang memiliki pasangan pria yang sudah disunat.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR