Nakita.id – Musim penghujan kini telah tiba, supaya menjaga tubuh agar tetap hangat Moms akan membuka lemari untuk mencari apa yang bisa dikenakan.
Untuk cuaca yang dingin, mengenakan sweter, mantel, dan jaket dari bahan wol merupakan pilihan yang tepat.
Namun terkadang saat mengeluarkan pakaian wol dari lemari tidak jarang melihat beberapa di antaranya telah menyusut maupun warnanya telah pudr.
Bahkan tercium bau lembab yang aneh berasal dari pakaian bahan wol yang telah lama disimpan.
Merawat pakaian wol memang sedikit berbeda dengan pakaian dengan bahan yang lain.
Moms memerlukan perlakukan khusus supaya pakaian wol tetap memiliki kualitas yang bagus.
Untuk mempertahankan kualitas alami kain wol, diperlukan perawatan dan pemeliharaan yang tepat.
Nah, supaya tidak salah lagi dalam hindari kesalahan umum ini saat merawat pakaian wol dikutip dari Get Set Clean.
Salah satu kesalahan utamanya adalah sering mencuci pakaian wol kami.
Pencucian biasa ini hanya merusak kain dengan menyebabkan keausan yang berlebihan pada serat wol alami yang halus dan memperpendek umurnya.
Selain itu, ini juga dapat menyebabkan tampilan yang kusam dan tidak menarik lagi.
Baca Juga: Tetap Bersih dan Awet, Simak Cara Merawat Pakaian Putih Agar Tidak Mudah Menguning
Cara terbaik untuk memperpanjang siklus hidup pakaian wol adalah dengan mengangin-anginkan pakaian dan membiarkannya beristirahat di antara pemakaian.
Pertimbangkan pula menyikat pakaian dengan lembut memanjang setelah dipakai.
Menyikat ini membantu menghilangkan debu atau kotoran yang bisa menjadi noda di kemudian hari dan membuat tampilan kain menjadi kusam.
Mencuci dengan air panas dan deterjen yang keras dapat melemahkan serat dan menyebabkan wol menyusut dan kehilangan bentuknya.
Oleh karena itu, jika Moms memilih untuk mencuci pakaian wol dengan tangan, perhatikan suhunya.
Sebaiknya gunakan air suam-suam kuku dan detergen lembut yang sesuai untuk bahan wol.
Jika mencuci bahan wol di dalam mesin, cobalah membalik pakaian wol ke luar atau memasukkannya ke dalam kantong jaring untuk melindungi seratnya.
Pilih siklus paling lembut yang tersedia di mesin dan jangan menggunakan terlalu banyak deterjen.
Ini hanya mengakibatkan wol kami kehilangan kilau dan penampilan seperti baru.
Penggunaan detergen secara teratur cenderung melibatkan serat wol, yang mengakibatkan masalah pada pakaian.
Seperti kehilangan warnanya serta terasa kasar di kulit.
Baca Juga: Penasaran Berapa Takaran Detergen yang Tepat untuk Mencuci Pakaian? Ini Jelasnya
Sementara, jika menggunakan pelembut kain akan melindungi serat pakaian wol dan memberikan kesan dan penampilan seperti baru.
Pelembut sangat membantu dalam mempertahankan kilau wol kami dan menjaga kecerahan warna tetap utuh
Mengeringkan bahan wol dengan cara digantung adalah kesalahan lain yang jarang disadari.
Hal ini karena wol cenderung menyerap lebih banyak air, dan ketika digantung, wol menjadi lebih berat, menyebabkannya meregang dan kehilangan bentuknya.
Setelah mencuci tangan, hindari memeras kelebihan air dari bahan wol kami karena dapat menyebabkan kusut.
Sebagai gantinya, untuk menghilangkan kelebihan air, cobalah menggulung pakaian dengan handuk untuk memeras airnya.
Setelah itu, keringkannya di tempat teduh dengan meletakkannya di atas handuk putih.
Juga, menempatkan wol di bawah sinar matahari langsung dapat menyebabkan warnanya memudar.
Sebelum mencuci pakaian wol, pastikan untuk memeriksa label perawatan pakaian.
Hal ini untuk mengetahui cara merawat bahan wol dan jenis metode pembersihan yang harus digunakan.
Label perawatan garmen menyebutkan suhu air yang dapat ditahan garmen dan jenis metode pencucian yang perlu digunakan baik itu cuci tangan, cuci mesin, atau cuci kering.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR