Nakita.id – Perubahan tubuh setelah melahirkan, apa saja?
Melahirkan pasti menjadi momen yang Moms tunggu-tunggu setelah mengandung sembilan bulan lamanya.
Selain tidak sabar bertemu Si Kecil, tak sedikit wanita yang ingin segera mengembalikan bentuk badannya seperti semula.
Ya, meski wajar terjadi, nyatanya banyak wanita yang ingin diet untuk menurunkan berat badannya.
Pasalnya, sering kali berat badan ibu hamil bertambah signifikan saat mengandung.
Tapi, perlu Moms tahu, kalau setelah melahirkan, tubuh Moms tidak lantas berubah kembali seperti dulu, lo.
Bahkan, Moms justru akan menemukan perubahan-perubahan lainnya pada tubuh setelah melahirkan.
Dan, seperti halnya kehamilan, perubahan ini juga bersifat lumrah, Moms.
Jadi, Moms tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan ini.
Lantas, perubahan tubuh apa ya yang terjadi setelah melahirkan?
Berikut ini penjelasannya.
Melansir dari Times of India, inilah beberapa perubahan tubuh setelah melahirkan yang akan terjadi pada wanita.
Setelah melahirkan Si Kecil, payudara Moms dapat berubah bentuk dan ukurannya.
Pasca kehamilan, kadar estrogen dan progesteron menurun drastis, sementara prolaktin yang merupakan hormon yang membantu membuat ASI menjadi melonjak.
Ini bisa membuat payudara lebih besar dari sebelumnya. Selain itu, payudara juga cenderung menjadi keras dan lunak, Moms.
Perubahan mulai terlihat dalam dua atau tiga hari setelah melahirkan.
Selain itu, bentuk payudara dapat berubah secara permanen, karena pembengkakan yang terjadi saat ASI masuk dapat mengendurkan ligamen di dada, menyebabkan payudara kendur.
Pertambahan berat badan dan perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan juga bisa mengubah ukuran sepatu Moms.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), wanita yang memiliki berat badan normal bisa bertambah 11 hingga 16 kilogram selama hamil.
Oleh karena itu, kelebihan berat badan dapat menyebabkan banyak tekanan pada kaki, sehingga menyebabkan lengkungan kaki menjadi rata.
Selain itu, hormon yang disebut relaxin dapat mengendurkan ligamen otot di kaki Moms.
Jadi, saat lonjakan berat badan memberi tekanan pada kaki, kaki akan lebih mudah diratakan atau dipanjangkan.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Ketuban Pecah di Awal Pembukaan, Suami Harus Tahu
Setelah melahirkan anak, perubahan pada area vagina pasti akan terjadi.
Mengingat ukuran bayi yang baru lahir, wanita sering mengalami perubahan vagina setelah melahirkan.
Meski ukuran vagina hampir menyusut kembali ke ukuran aslinya, National Health Services (NHS) Inggris, yakin sebagian besar wanita akan memiliki vagina yang lebih lebar, secara permanen.
Pasca kehamilan, banyak ibu baru merasa gairah seks mereka memudar.
Menurut para ahli, dibutuhkan waktu hingga satu tahun untuk mendapatkan kembali libido seseorang.
Hal ini tidak hanya disebabkan oleh rendahnya tingkat estrogen dalam tubuh, tetapi merawat bayi yang baru lahir juga bisa melelahkan, yang menyebabkan berkurangnya gairah seks.
Pertambahan berat badan selama kehamilan dapat menyebabkan spider veins, yang juga dikenal sebagai varises pasca-kehamilan.
Ini terlihat mirip dengan stretch mark, hanya saja warnanya ungu kebiruan, bisa membesar, dan menyebabkan penyumbatan aliran darah.
Biasanya akan timbul bercak kulit kering, jerawat, atau pigmentasi karena kadar hormon yang berfluktuasi.
Terakhir, Moms juga bisa kehilangan sepertiga dari rambut.
Kadar hormon yang tinggi selama kehamilan membantu pertumbuhan rambut. Tapi, begitu kadar hormon turun kembali normal, itu bisa menyebabkan kerontokan rambut.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR