Nakita.id – Penggunakan dot untuk mempermudah bayi meminum susu formula atau ASI hal yang biasa dilakukan.
Ini juga dapat sangat membantu bagi ibu yang tidak bisa menyusui bayi secara langsung.
Namun, di sisi lain menggunakan dot dalam jangka waktu yang panjang ternyata tidak terlalu disarankan.
Wah, kenapa ya Moms?
Bayi yang meminum susu dari dot terlalu lama dapat memberikan sejumlah dampak negatif.
Memperpanjang penggunaan dot hingga usia 2 tahun rupanya dapat mengganggu perkembangan normal rongga mulut dan menimbulkan masalah lain.
Untuk lebih memahami mengapa usia bayi harus berhenti menggunakan botol untuk menjaga kesehatan mulutnya penting untuk memahami bagaimana mulut berkembang.
Dilansir dari You are Mom, saat menyusu bayi melakukan gerakan dengan rahang dan lidahnya yang berbeda-beda tergantung cara menyusunya.
Dengan menyusui, bayi melakukan gerakan memerah susu untuk mendapatkan makanannya.
Upaya ini mendukung perkembangan gigi dan mulut sehingga mengurangi risiko menderita maloklusi di masa mendatang.
Selama menyusui, bagian belakang lidah dan langit-langit keras bayi mencengkeram puting susu, sedangkan bibir menutup mulut dengan rapat.
Baca Juga: Begini Cara Sterilkan Botol Susu Bayi dengan Benar, Moms Wajib Baca!
Ini menciptakan ruang hampa yang, bersama dengan gerakan rahang anteroposterior, memungkinkan aliran susu keluar.
Lidah mengadopsi bentuk sendok dan menggeser susu ke belakang untuk ditelan.
Gerakan-gerakan ini mendukung penguatan otot, pertumbuhan dan kemajuan rahang, dan perkembangan yang harmonis dari semua struktur orofasial.
Namun, hal ini tidak terjadi saat bayi disusui dengan botol.
Saat menggunakan botol susu, makanan mudah masuk ke mulut dan anak tinggal menelannya.
Oleh karena itu, gerakan rahang jauh lebih lemah, penutupan bibir tidak terlalu kuat, dan posisi lidah tetap rata.
Latihan otot mulut yang kurang dapat menyebabkan berkurangnya tonus otot.
Dengan ini, pertumbuhan tulang dan tulang rawan tidak harmonis dan rahang bawah mungkin tetap berada di posisi posterior saat bayi dilahirkan.
Selain itu, disarankan untuk memilih botol dengan dot anatomis dan lubang kecil. Desain seperti payudara ini mendukung gerakan rahang anterior dan koordinasi mengisap, menelan, dan bernapas.
Aspek lain yang perlu diperhatikan jika Moms memilih untuk memberi susu botol pada bayi adalah risiko berkembangnya gigi berlubang pada gigi.
Setelah bayi mulai tumbuh gigi, mereka bisa memiliki masalah gigi jika tidak dirawat dengan baik.
Baca Juga: 4 Tips Memilih Botol Susu Bayi yang Berkualitas dan Harga Terjangkau
Tanpa kebersihan mulut yang baik, bakteri memanfaatkan zat manis dan menghasilkan asam yang merusak jaringan gigi sejak dini.
Untuk mengurangi risiko kerusakan gigi, sebaiknya cegah anak tertidur dengan dot di mulutnya.
Penting juga untuk tidak menambahkan jus atau mempermanis isi botol dan pastikan untuk membersihkan mulut dan gusinya dengan baik, terutama setelah makan di malam hari.
Idealnya, bayi harus mulai berhenti menggunakan dot di antara usia 12 dan 18 bulan.
Untuk menghindari masalah maloklusi dan perubahan pada mulut, penggunaannya tidak boleh melebihi usia 2 tahun.
Yang terbaik adalah mulai menarik botol secara bertahap setelah bayi berusia 6 bulan saat pemberian makanan pendamping ASI dimulai. Sejak saat itu, bayi mulai terbiasa dengan peralatan makan.
Menawarkan susu dan air dalam gelas atau cangkir pelatihan adalah strategi yang baik untuk menghindari penggunaan botol terlalu banyak.
Dari 18 bulan ke depan, mengunyah sudah lebih efisien, dan menelan makanan padat biasanya sudah menyatu dengan baik. Idealnya, di usia ini botol tidak boleh digunakan lagi.
Mempertahankan kebiasaan memberi susu atau minuman lainnya dari botol menyebabkan banyak masalah.
Selain masalah dengan menggigit dan berbicara dan mengganggu perkembangan yang benar dari struktur wajah dan mulut.
Tetapi juga bisa menyebabkan masalah gizi. Karena terbiasa minum dari dot, mereka mungkin juga mengalami kesulitan mengunyah dan menderita kekurangan gizi yang mempengaruhi pertumbuhan mereka.
Baca Juga: Segera Catat dan Simpan! Ini 5 Cara Menyapih Anak dari Botol Susunya
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR