Malahan bayi yang gumoh akan lebih terlihat aktif, mengalami peningkatkan berat badan yang baik dan terhindar dari gangguan sistem pernapasan.
Pada bayi sehat, kondisi gumoh biasanya akan terjadi kurang dari 3 menit.
Gumoh pada bayi sangat rentan terjadi setelah makan atau berkaitan dengan gejala ringan.
Menurut data di Indonesia, angka kejadian gumoh pada bayi dalam 2 bulan kehidupan pertama lebih tinggi dari negara lain.
Dalam data ini menunjukkan, setidaknya sebanyak 25 persen bayi Indonesia mengalami gumoh lebih dari empat kali selama satu bulan pertama.
Sementara sebanyak 50 persen mengalami gumoh 1-4 kali per harinya hingga berusia 3 bulan.
Lalu, mengapa gumoh bisa terjadi?
Rupanya kondisi ini bisa dialami karena ukuran lambung bayi masih sangat kecil dan katup lambung yang belum kuat, Moms.
Karena ukuran lambung dan katup lambung yang belum dapat menutup dengan erat lah, membuat susu yang sudah berada di dalam lambung kembali mengalir ke mulut.
Gumoh umumnya terjadi saat bayi terlalu banyak minum susu, bersendawa, atau menelan banyak udara.
Namun tenang saja, karena gumoh ini hanya akan terjadi hingga Si Kecil berusia 18-24 bulan.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR