Nakita.id - Anak-anak terlahir ke dunia seperti selembar kertas putih yang siap menerima berbagai pengalaman dan pembelajaran baru.
Bagi anak-anak, setiap aktivitas, apapun yang ia dengar dan saksikan, dapat dicerna menjadi pembelajaran penting bagi otaknya.
Oleh sebab itu tugas kita sebagai orantua adalah memberikan stimulus yang berguna untuk perkembangan otaknya.
Untuk mengasah kemampuan berpikirnya, anak perlu diperkenalkan dengan berbagai konsep.
Di antaranya, konsep ruang dan waktu, besar-kecil, huruf dan angka, serta konsep bentuk dan warna. Ia juga perlu kenal sekaligus mampu membedakan macam-macam suara.
1. Aneka suara
Manfaatkan segala macam suara/bunyi di lingkungan sekitar seperti suara ayah yang keras dan suara ibu yang lembut, suara cicak, bel pintu, dering telepon, suara khas pedagang yang lewat, dan lainnya.
Caranya, bisa dengan merekamnya, menirukan, bahkan mengenalkan secara langsung ke sumber bunyi yang terdengar. Setelah Si Kecil usia setahun, minta ia menebak aneka suara/bunyi yang kita rekam/tirukan itu.
Permainan yang biasanya dilakukan kala anak usia bayi hingga 1;6 tahun ini, akan mengembangkan aspek kognisi.
Saat bayi bereaksi pada suara/bunyi dengan melihat ke arah objek (di usia 4-5 bulan), berarti terjadi proses asosiasi, yaitu anak melihat hubungan antara sumber bunyi dengan benda/ bentuk yang mengeluarkan sumber bunyi tersebut. Begitu juga ketika ia menebak aneka suara/bunyi yang kita rekam/tirukan.
Selain itu, cara tadi juga melatih anak bicara dan untuk mendeteksi dini kondisi indra pendengaran.
Baca Juga: Kolaborasi Budaya dalam Dunia yang Saling Terhubung, Materi PKN Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR