Sebab, sikap ini dapat memperbesar rasa sakit hati dan ketidakmampuan anak untuk mengontrol dirinya.
Kalau dirasa perlu, orangtua dapat bersama-sama dengan anak mencuci bekas ompolnya.
Jadi, orangtuanya tidak marah tapi anak tahu bahwa ada yang harus dikerjakan oleh mereka akibat perbuatannya itu.
Bila faktor psikis yang jadi penyebab anak mengompol dan ada kaitannya dengan sekolah, bisa dibicarakan dengan wali kelas atau guru pembimbing.
Namun, bila orangtua tak bisa mengatasinya sendiri, jangan ragu untuk membawa anak berkonsultasi ke psikolog atau psikiater anak.
Sementara bila anak mengompol bukan karena faktor psikologis, orang tua harus segera membawanya ke dokter spesialis.
Dengan membawanya ke dokter, maka anak akan diberikan pemeriksaan.
Anak pun perlu diajarkan pola hidup yang benar.
Misal, keteraturan waktu tidur, sebelum tidur dibiasakan untuk BAK, atau membangunkan anak pada jam-jam tertentu untuk BAK.
Selain, membiasakan anak tak terlalu banyak minum menjelang tidur.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR