Nakita.id - Setelah Indonesia KLB Polio, Moms dan Dads harus tahu cara merawat pasien polio sampai sembuh.
Kenapa? Karena, hingga saat ini, belum ada obatnya untuk pengidap polio, jadi Moms harus melakukan sederet perawatan untuk pasien polio hingga sembuh.
Polio menyebar melalui kontak orang ke orang.
Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus.
Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui faeces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.
Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio.
Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses.
Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi.
Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat diam-diam menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.
Karena menular, banyak yang mencari tahu cara merawat pasien polio sampai sembuh.
Baca Juga: Manfaat Imunisasi Polio, dan Kapan Waktu yang Tepat Pemberian kepada Anak?
Sayangnya, tidak ada obat untuk polio, yang ada hanya perawatan untuk meringankan gejala.
Terapi fisik digunakan untuk merangsang otot dan obat antispasmodic diberikan untuk mengendurkan otot-otot dan meningkatkan mobilitas.
Meskipun ini dapat meningkatkan mobilitas, tapi tidak dapat mengobati kelumpuhan polio permanen.
Apabila sudah terkena polio, tindakan yang dilakukan yaitu tatalaksana kasus lebih ditekankan pada tindakan suportif dan pencegahan terjadinya cacat, sehingga anggota gerak diusahakan kembali berfungsi senormal mungkin dan penderita dirawat inap selama minimal 7 hari atau sampai penderita melampaui masa akut.
Penemuan dini dan perawatan dini untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah bertambah beratnya cacat.
Kasus polio dengan gejala klinis ringan di rumah, bila gejala klinis berat diruju ke RS.
Lebih jelasnya, begini urutan cara menangani polio:
- Antibiotik diberikan untuk membunuh bakteri sekunder yang muncul setelah penderita terinfeksi firus polio
- Obat penghilang rasa sakit
- Penggunaan alat-alat bantuan pernapasan saat sistem pernapasan terganggu
- Obat-obat untuk mengurangi kekakuan pada otot-otot
Baca Juga: Berapa Kali Imunisasi Polio Harus Diberikan pada Anak? Simak Penjelasannya di Sini!
- Olah gerak
- Urut otot
- Fisioterapi
- Pola makan yang sehat
Karena penularan virus polio melalui percitan air liur dan kontaminasi feses, langkah pencegahan tentu akan mengarah pada dua hal tersebut.
Merangkum buku Penyakit Menular di Sekitar Anda (2015) karya Obi Andareto, setidaknya ada 4 cara yang bisa ditempuh untuk mencegah terserang penyakit polio.
Berikut caranya:
- Imunisasi polio yang biasanya dilakukukan saat bayi atau anak-anak. Vaksin ini ada 2 jenis, yakni vaksi salk (vaksi virus polio yang tidak aktif) dan vaksin sabin (vaksin virus polio yang aktif).
- Bila memasak air harus mendidih dengan sempurna. Hal ini penting karena suhu tinggi bisa mematikan virus polio. Begitu juga sebaliknya, virus bisa bertahan lama dalam keadan beku atau suhu yang rendah.
- Biasakan menjalani pola hidup yang sehat.
- Terapkan sanitasi yang baik dan bersih.
Baca Juga: Kronologi Penemuan Kasus Polio di Aceh, Kemenkes Sarankan Vaksinasi Massal
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR