Virus polio masuk ke tubuh melalui mulut atau hidung. Mereka dapat bereproduksi lebih banyak dan menyerang sistem saraf.
Dalam beberapa kasus, virus dapat masuk ke otak dan sumsum tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan.
Kelumpuhan dapat memengaruhi lengan, kaki, atau otot yang mengontrol pernapasan.
Begitu juga, anak dapat terinfeksi ketika anak memasukkan benda, seperti mainan, yang mengandung kotoran atau tetesan ke dalam mulutnya.
Orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus ke orang lain segera sebelum dan biasanya 1 sampai 2 minggu setelah timbul gejala.
Bagaimana Cara Pencegahan Polio?
Untuk menghindari risiko polio, Moms dan Dads perlu melakukan imunisasi untuk anak.
Imunisasi polio memiliki manfaat besar untuk menghindari penyakit ini terinfeksi pada anak.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat dua jenis vaksin polio, diantaranya :
1. Vaksin polio inaktif: Vaksin ini berasal dari virus polio yang dimatikan. Cara pemberiannya yakni dengan menyuntikkan ke paha atau lengan.
2. Vaksin polio oral: Vaksin ini berisi virus polio hidup yang dilemahkan dan diberikan kepada anak lewat tetesan mulut.
Baca Juga: Simak Baik-baik Moms, Ini Cara Terbaik Perawatan untuk Penyakit Polio
Si Kecil Tak Mau Tampil? Ini Cara Mengatasi Anak yang Malu Tampil di Depan Umum
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR