Hal ini dikarenakan bayi memiliki siklus tidurnya sendiri. Normal bagi bayi untuk banyak bergerak dan mengeluarkan suara saat tidur.
Namun, bukan berarti mereka benar-benar terbangun. Bayi juga perlu belajar untuk memahami siklus tidur.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberi jeda dengan tidak langsung menggendong bayi atau semacamnya.
Malah, ketika kita merespons bayi dengan cepat, kita akan membangunkannya.
Ujungnya, bayi benar-benar terbangun dari siklus tidurnya hingga menangis.
Kita perlu membiarkan bayi menangis sebentar hingga kurang lebih sepuluh menit.
Jika bayi menangis terus-menerus dan tangisannya semakin keras, barulah orang tua bisa merespons dan menenangkan bayi.
Metode jeda ini hanya dapat diterapkan sampai bayi berusia empat bulan.
Pamela sudah mempraktikkan jeda kepada anak pertamanya.
Walau cukup telat karena Pamela juga telat mengetahui metode ini, Bean dapat tidur dengan nyenyak hanya dalam tiga malam.
Metode jeda memang ampuh karena tercipta sesuai dengan ilmu tidur menurut sains.
Baca Juga: Cara Membuat Anak Mau Membantu Pekerjaan Rumah Tangga Tanpa Menyuruh
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR