Nakita.id - Pamela penulis buku Bringing Up Bébé adalah orang yang akhirnya menemukan pola tidur untuk bayinya, dan puluhan juta bayi di dunia. Ia mengenalkan pola tidur bayi yang membuat Si Kecil nyenyak di malam hari dan terjaga di pagi hingga siang hari.
Pola tidur ini juga berawal dari Pamela yang merasa bayinya tidak nyenyak saat tidur.
Pamela dan suaminya merasa frustrasi karena waktu tidur mereka terganggu. Inilah yang membuat Pamela dan suaminya sempat stres hanya karena bayinya terbangun di malam hari karena tidurnya tidak nyenyak.
Tapi Pamela kaget ketika melihat bayi Prancis dapat tidur nyenyak tanpa terbangun di tengah malam dengan mudah.
Mereka sudah dapat tidur nyenyak sejak berusia seminggu atau dua minggu. Orang Prancis menganggap bahwa usia empat bulan sudah termasuk terlalu lama untuk seorang bayi supaya dapat tidur nyenyak.
Sebagai informasi, Pamela merupakan warga negara Amerika yang tinggal di Prancis. Akhirnya ia melakukan riset dan menemukan pola tidur bayi yang bagus untuk anaknya.
Masih dari sumber yang sama, yaitu buku berjudul Bringing Up Bébé, ternyata ada 2 kunci bayi tidur nyenyak di malam hari.
Inilah yang membuat orangtua di Prancis menjadi bahagia karena mereka tidak kehilangan jam tidur mereka di malam hari.
Saat pagi harinya mereka juga bahagia bermain bersama Si Kecil karena semuanya, baik orangtua dan anak sudah tidur yang cukup.
Hal terpenting untuk membuat bayi tidur nyenyak adalah dengan memberi jeda.
Ketika bayi menangis atau tiba-tiba bergerak bangun, orang tua disarankan untuk tidak langsung merespons bayi.
Hal ini dikarenakan bayi memiliki siklus tidurnya sendiri. Normal bagi bayi untuk banyak bergerak dan mengeluarkan suara saat tidur.
Namun, bukan berarti mereka benar-benar terbangun. Bayi juga perlu belajar untuk memahami siklus tidur.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberi jeda dengan tidak langsung menggendong bayi atau semacamnya.
Malah, ketika kita merespons bayi dengan cepat, kita akan membangunkannya.
Ujungnya, bayi benar-benar terbangun dari siklus tidurnya hingga menangis.
Kita perlu membiarkan bayi menangis sebentar hingga kurang lebih sepuluh menit.
Jika bayi menangis terus-menerus dan tangisannya semakin keras, barulah orang tua bisa merespons dan menenangkan bayi.
Metode jeda ini hanya dapat diterapkan sampai bayi berusia empat bulan.
Pamela sudah mempraktikkan jeda kepada anak pertamanya.
Walau cukup telat karena Pamela juga telat mengetahui metode ini, Bean dapat tidur dengan nyenyak hanya dalam tiga malam.
Metode jeda memang ampuh karena tercipta sesuai dengan ilmu tidur menurut sains.
Baca Juga: Cara Membuat Anak Mau Membantu Pekerjaan Rumah Tangga Tanpa Menyuruh
Cara ini dapat diterapkan jika metode jeda tidak berhasil diaplikasikan selama empat bulan.
Sebelum anak tidur, orang tua Prancis akan memandikan dan meletakkan bayi di kasur pada jam yang normal, lalu kembali ke kamar bayi pagi, keesokan harinya.
Namun, sebelum meninggalkan ruangan, orang tua Prancis berusaha memberikan pemahaman kepada bayi mereka bahwa mereka akan baik-baik saja selama tidur dan orang tua akan kembali.
Pemahaman ini dapat dilakukan dengan cara berbincang kepada bayi. Tujuannya adalah membuat bayi merasa nyaman dan aman.
Sementara itu, cara membuat bayi tidak terlalu nyaman adalah dengan tidak membuat kebiasaan untuk langsung menggendong bayi atau kebiasaan lain saat mereka bangun.
Mirip dengan jeda, orang tua perlu berusaha menahan keinginan untuk menenangkan bayi.
Hal ini dikarenakan ketika orang tua terbiasa merespons bayi saat mereka terbangun tengah malam, mereka akan merasa memiliki kewajiban untuk bangun karena mereka pikir orang tua mengharapkan mereka bangun.
Cara orang Prancis membuat bayi tidur nyenyak mungkin terdengar ekstrem menurut kita.
Namun, bayi memang memerlukan sedikit rasa frustrasi atau tidak nyaman.
Rasa inilah yang nantinya akan membuat bayi berkembang.
Membiarkan bayi menangis beberapa menit masih aman untuk bayi karena tidak akan membuat mereka frustrasi berlebihan.
Baca Juga: 7 Kesalahan dalam Mendidik Anak Laki-laki yang Perlu Dihindari
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR