Nakita.id – Black Friday merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu bagi para pecinta belanja.
Pasalnya, banyak toko dan penjual yang memberikan diskon besar-besaran pada saat Black Friday.
Bagi shopaholic, tentunya penawaran Black Friday ini menjadi godaan yang tidak bisa ditahan.
Black Friday dirayakan pada setiap tahunnya pada hari Jumat pada minggu ke-4 November.
Sementara tahun ini, Black Friday tiba pada tanggal 25 November sehari setelah perayaan Thanksgiving.
Namun, apakah Moms tahu mengapa hari itu disebut dengan Black Friday?
Black Friday merupakan hari belanja terbesar di Amerika Serikat dan sering dianggap sebagai awal dari musim belanja liburan.
Hampir semua toko mengeluarkan potongan harga untuk menarik konsumen ke tokonya.
Orang-orang mengantri berjam-jam sebelum toko dibuka, untuk mendapatkan barang murah.
Semua toko menawarkan diskon pada pada berbagai macam barang dalam upaya memikat pembeli ke toko sambil menawarkan penawaran serupa secara online.
Namun, dibalik adanya istilah Black Friday, ternyata terdapat sejarah yang cukup kelam.
Baca Juga: Cara Cicil Emas di Pegadaian Praktis Bisa dari Handphone, Begini Syarat dan Langkah-langkahnya
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR