Nakita.id - Tahukah Moms soal pola tidur remaja?
Pola tidur remaja perlu Moms ketahui saat Si Kecil sudah menginjak usia remaja.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasi dibawah ini ya.
Saat memasuki masa remaja, Si Kecil biasanya akan memenuhi harinya dengan beragam aktivitas.
Karena melakukan serangkaian aktivitas dalam satu hari, anak remaja biasanya akan lebih mudah kelelahan.
Meski begitu, penelitian menunjukkan banyak remaja tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap harinya.
Hal ini bisa terjadi karena anak remaja seringkali menghabiskan waktunya hingga larut malam alias begadang.
Kebiasaan begadang ini tentu tak boleh Moms hiraukan, karena bisa saja membuat konsentrasinya saat belajar di sekolah menjadi menurun.
Selain itu, kebiasaan tidur larut malam juga bisa membuatnya sulit tertidur di jam normal.
Lalu, bagaimana pola tidur remaja yang tepat?
Remaja adalah masa-masa penting bagi Si Kecil untuk tahap pertumbuhan dan perkembangannya.
Baca Juga: Ketahui Gangguan Pola Tidur Anak dan Cara Mengatasinya dengan Tepat
Oleh karena itu, remaja membutuhkan waktu yang tidur yang lebih banyak daripada orang dewasa.
Melansir UCLA Health, rata-rata remaja membutuhkan waktu tidur sembilan jam setiap malamnya, Moms.
Bila Si Kecil tak memiliki waktu tidur dengan rentan waktu tersebut, biasanya bisa disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya:
- Perubahan tubuh yang cepat
- Memiliki jadwal yang sibuk setiap harinya
- Kehidupan sosial yang sangat aktif
- Memiliki pandangan yang salah soal tidur
Perlu Moms tahu, masalah tidur remaja dapat dimulai jauh sebelum Si Kecil berusia 13 tahun.
Jika di usia 10 tahun hingga 12 tahun Si Kecil memiliki gangguan pola tidur, maka itu akan berkaitan erat dengan pola tidurnya saat remaja, Moms.
Jika tak ditangani dengan tepat, maka pola tidur yang salah tersebut akan berlanjut hingga Si Kecil dewasa nantinya.
Saat Si Kecil tak memiliki waktu tidur yang cukup, maka akan berpengaruh pada 3 hal penting berikut ini:
Baca Juga: Pola Tidur Balita Usia 1 - 2 Tahun yang Wajib Dipahami Orangtua
- Kesulitan belajar
- Sulit mengambil keputusan
- Fokus dan perhatian yang berkurang
- Memiliki pikiran negatif
- Sulit mengendalikan emosi
- Terjadi gangguan pada suasana hati
- Meningkatkan risiko kecemasan, depresi hingga dapat memiliki pikiran untuk bunuh diri
- Sulit bergaul
- Minder atau menarik diri dari lingkungan
- Agresif
- Hiperaktif
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR