1. Polio non-paralisis: demam, muntah, lemah otot, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga meningitis.
2. Polio paralisis: lemah otot yang serius, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh
Melihat kasus polio belakangan tengah marak terjadi di Indonesia, penting bagi Moms dan Dads tahu bagaimana cara mencegah penyakit ini pada anak.
Salah satu langkah awal pencegahan polio pada anak yang bisa dilakukan adalah dengan cara pemberian vaksin polio.
Melansir Center for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak direkomendasikan untuk mendapatkan empat dosis vaksin polio.
Vaksin polio wajib Si Kecil dapatkan saat berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 hingga 18 bulan dan 4 hingga 6 tahun.
Vaksin polio pada anak terdiri dari dua jenis yang berbeda yaitu vaksin polio tetes dan suntik.
Untuk mengetahui perbedaan dua jenis vaksin ini, Moms bisa baca penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengutip Kompas, vaksin polio tetes atau vaksin polio oral (VPO) dibuat dari virus polio yang dilemahkan secara oral.
Cara pemberian vaksin polio tetes dilakukan dengan cara diteteskan ke mulut, Moms.
Vaksin polio tetes dapat bermanfaat untuk melindungi Si Kecil dari virus polio tipe 1 dan 3.
Baca Juga: Gejala Virus Polio Pada Anak, Tugas Orangtua Cegah Sejak Dini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR